1. Pengertian Ikatan Kimia Â
 Ikatan kimia adalah gaya tarik-menarik yang terjadi antara dua atau lebih atom yang menyebabkan mereka bergabung membentuk molekul atau senyawa yang stabil. Ikatan ini terbentuk karena adanya kecenderungan atom untuk mencapai konfigurasi elektron yang lebih stabil, yaitu konfigurasi gas mulia, yang umumnya dicapai dengan memiliki delapan elektron di kulit terluarnya (aturan oktet). Dalam sistem periodik, sebagian besar unsur akan berikatan secara kimia dengan unsur lain untuk mencapai konfigurasi ini, karena keadaan tersebut memiliki energi yang paling rendah dan paling stabil secara termodinamika.  Jenis ikatan kimia yang terbentuk sangat bergantung pada sifat dasar unsur yang terlibat, khususnya perbedaan elektronegativitas kemampuan suatu atom untuk menarik elektron dalam suatu ikatan. Jika perbedaan elektronegativitas antara dua atom sangat besar, akan terbentuk ikatan ionik, di mana satu atom menyerahkan elektron dan atom lain menerimanya, seperti pada senyawa NaCl. Jika elektronegativitas kedua atom hampir sama, mereka akan berbagi elektron, membentuk ikatan kovalen, seperti pada molekul HO atau CO. Sementara itu, dalam logam, atom-atom membentuk ikatan logam yang ditandai dengan keberadaan "lautan elektron" yang bergerak bebas di antara ion-ion logam positif.Â
2. Jenis-Jenis Ikatan Kimia
    a. Ikatan Ionik
      Ikatan ionik adalah jenis ikatan kimia yang terbentuk melalui transfer elektron dari satu atom ke atom lainnya. Ikatan ini  umumnya terjadi antara atom logam yang memiliki kecenderungan untuk melepaskan elektron (elektropositif) dan atom non-logam yang cenderung menerima elektron (elektronegatif). Akibat transfer ini, terbentuklah ion bermuatan: kation (ion positif) dan anion (ion negatif). Kedua ion tersebut kemudian saling tarik-menarik karena adanya gaya elektrostatik yang kuat, yang menjadi dasar terbentuknya ikatan ionik.  Transfer elektron ini memungkinkan masing-masing atom mencapai konfigurasi elektron stabil seperti gas mulia. Logam, terutama dari golongan IA dan IIA seperti natrium (Na) dan kalsium (Ca), cenderung melepaskan satu atau dua elektron dari kulit valensinya. Sebaliknya, non-logam seperti klor (Cl), oksigen (O), dan belerang (S) memiliki afinitas tinggi terhadap elektron, dan mudah menarik elektron untuk melengkapi kulit terluarnya.
Contoh senyawa ionik :
-
MgCl (Magnesium klorida): Mg melepaskan dua elektron Mg, dua atom Cl masing-masing menerima satu elektron 2Cl.
CaO (Kalsium oksida): Ca Ca, O O
   b. Ikatan Kovalen
Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi antara dua atau lebih atom non logam dengan pemakaian elektron secara bersama. Kedua atom yang berikatan tersebut akan tertarik pada pasangan elektron yang sama. Contohnya adalah ikatan yang terjadi pada molekul H2. Itulah mengapa ikatan kovalen disebut juga sebagai ikatan molekul.
Elektron yang dibagi ini membentuk pasangan elektron ikatan, yang menarik inti kedua atom secara bersamaan, membentuk molekul yang stabil. Jumlah pasangan elektron yang dibagi menentukan jenis ikatan kovalen:
Ikatan kovalen tunggal: berbagi satu pasangan elektron (contoh: H--H)
Ikatan kovalen rangkap dua: berbagi dua pasang elektron (contoh: O=O)
Ikatan kovalen rangkap tiga: berbagi tiga pasang elektron (contoh: NN