Mohon tunggu...
Cellya Ayu
Cellya Ayu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Kepribadian saya sebagai seorang yang terbuka dan mudah mengenal orang baru

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kasus Bunuh Diri Pada Remaja

14 November 2023   10:32 Diperbarui: 14 November 2023   14:54 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengutip dari sumber jawapos, secara global bunuh diri merupakan penyebab kematian nomor tiga di dunia dengan kecenderungan peningkatan pada kelompok anak dan remaja. tingkat bunuh diri bervariasi mulai dari ide bunuh diri, ancaman bunuh diri, percobaan bunuh diri dan tindakan bunuh diri. Faktor risiko bunuh diri pada anak dan remaja mencakup gangguan psikiatri, stresor psikososial, faktor kognitif dan faktor biologi.

 Selain itu, bunuh diri pada anak dan remaja juga dipengaruhi oleh perkembangan kognitif, pemahaman mengenai konsep kematian, faktor afektif dan peran kelekatan. Banyak penelitian yang telah mengembangkan alat penapisan bunuh diri, seperti Ask Suicide Screening Question (ASQ) dan Risk for Suicide Quessionare (RSQ), dan lainnya yang dapat digunakan sebagai langkah preventif untuk mengurangi dan membantu remaja yang berisiko untuk melakukan bunuh diri. Pengetahuan dan pemahaman (psikodinamika) yang baik serta komprehensif tentang bunuh diri pada anak dan remaja akan sangat membantu dalam melakukan prevensi dan intervensi yang tepat dalam penanganan kasus ini. Bunuh diri adalah usaha tindakan atau pikiran yang bertujuan untuk mengakhiri hidup yang dilakukan dengan sengaja, mulai dari pikiran pasif tentang bunuh diri sampai akhirnya benar-benar melakukan tindakan yang mematikan. 

Seperti kasus bunuh diri yang sedang ramai diperbincangkan di media sosial, yaitu seorang mahasiswi cantik berinisial NJW disalah satu mall menyita perhatian publik. Mahasiswi cantik tersebut diduga tidak kuat mengalami depresi sehingga nekat melompat dari salah satu mall dilantai 4. 

Sebelum kejadian bunuh diri tersebut, beliau sempat menuliskan surat perpisahan yang isinya menunjukkan perpisahan dengan keluarganya. Berikut isi suratnya:

Mom, sorry for cannot being as strong as u wish. 

I have a birthday gift for you, delivered at hanis's kost.

 I wish i can give it to you by myself, 

sorry. 

Thank you for always thinking about me, care about me. 

And sorry if i always making u sad.

I love u, always. 

Jangan lupa berdoa buat aku, ya (emot cinta)

Sekali maaf mih, aku nyerah...

Fakta baru terungkap bahwa mantan pacar sebut korban punya kekasih baru setelah putus dengannya sekitar 6 bulan yang lalu. Namun mantan korban tidak mengetahui pasti siapa nama kekasih baru NJW tersebut. Sebelumnya, AS (mantan kekasih NJW) sempat digeruduk warganet yang menilai bahwa dia yang menjadi salah satu penyebab NJW mengakhiri hidupnya.

Melalui akun tiktok milik mantan kekasih korban, AS menegaskan bahwa hubungannya dengan NJW sudah berakhir sejak 6 bulan yang lalu. AS menambahkan bahwa dia dan NJW tersebut tak lagi saling berkomunikasi pasca putus, sehingga ia tak tahu tentang masalah yang dihadapi oleh NJW belakangan ini. Meski begitu, AS tak menampakkan bahwa dirinya sempat terungkap di akun tiktok NJW. Menurutnya, video dirinya denga NJW itu dibuat saat mereka masih berpacaran, kira-kira satu tahun yang lalu. 

Diakhir video, AS menyampaikan rasa dukanya atas kematian mantan kekasihnya tersebut, ia berharap bahwa NJW bisa berpulang dengan tenang. 

Dari kasus bunuh diri tersebut, dapat dikaitkan dengan psikologi perkembangan, yaitu menurut teori Piaget. Menurut Piaget, kasus bunuh diri ini adalah percaya bahwa kehidupan setelah mati masih ada proses kehidupan yang terus berlanjut (seperti tidur, merasa, gerakan motorik) dibanding dengan remaja normal atau agresif. 

Pada tahap ini, remaja sudah mampu berpikir abstrak dan sudah memiliki penalaran secara ilmiah. Konsep kematian pada remaja adalah hal yang tidak dapat dielakkan, bersifat universal, dan merupakan fase akhir dari siklus kehidupan yang ditandai dari hilangnya fungsi organ-organ tubuh. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun