Di foto tersebut terdapat ketel penggoreng ditaruh di lantai yang kotor dengan sandal-sandal berserakan. Di atas ketel itu tempat ia memasak makanan. Area memasak begitu kumuh.
Akibat melihat foto tersebut, saya selalu memesan makanan yang telah saya ketahui baik lokasi serta penjualnya.
Menu yang mempunyai rating tinggi sama sekali tidak menjadi lirikanku oleh karena alasan higienis makanan.
Beberapa restoran di hotel, memasukkan menu andalan melalui pesanan online (food promotion). Diskon-diskon yang berlaku menggiurkan pembeli. Bagi restoran itu sendiri lebih diuntungkan karena food cost yang tertutupi.
Foto-foto yang dipasang tidak sesuai aslinya sebetulnya masuk kategori pembohongan kepada konsumen. Pembeli memang tidak komplen namun setidaknya rating menurun bahkan buruk. Saran saya, makanan sebaiknya dibungkus layak dan pantas sesuai harga.
Bila kita malas melangkahkan kaki, pesanan online memang sangat membantu. Misalnya ada keluarga yang sakit, kerabat yang datang mendadak.
Agar tidak mengecewakan pembeli berikut ini beberapa saran menikmati makanan online. Hal ini berdasar pengalaman pribadi jadi anda berhak tidak sepakat.
(*) Pilih menu/restoran dengan brand yang telah kita kenal beserta lokasinya sehingga kita dapat membayangkan kebersihan dapurnya, cara penyajian makanan, terutama kebersihan tempat penjual sebagai standar.
(*) Pilih menu yang pernah kita makan. Bila menebak-nebak rasa masakan, bisa jadi kita akan kecewa
(*) Sebaiknya tidak tergoda oleh foto-foto makanan
(*) Jangan memaksakan diri membeli makanan karena tergiur diskon.