Mohon tunggu...
Celena Sovranita Andiaz
Celena Sovranita Andiaz Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi/UIN Walisongo Semarang

Menulis, Memasak, Traveling, Berbisnis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Stress dan Dermatitis (Dalam Perspektif Psikoneuroimunologi)

18 Mei 2024   09:30 Diperbarui: 18 Mei 2024   09:56 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Abstrak

Dermatitis ialah peradangan kulit yang biasanya ditandai gatal, kering, dan kemerahan. Seperti sekarang ini cuaca yanga panas tinggi sangat mudah terjadinya dermatitis terlebih bagi yang sudah mempunyai latar belakang terkenanya penyakit dermatitis. Karena kulit yang notabennya sebagai organ terbesar yang mebungkus otot otot dan tubuh kita yang mana berfungsi melindungi tubuh dan sebagai benteng pertahanan terhadapa kulit. Artikel ini menggunakan penelitian kualitatif yaitu berupa metode studi literatur yang mendalam. Dengan mengambil dari sumber literatur ilmiah yang relevan, termasuk jurnal penelitian, buku, dan artikel ilmiah. Informasi dari literatur ini kemudian dianalisis untuk menyajikan gambaran komprehensif tentang hubungan antara penyakit dermatitis dan stress. Studi kasus dan penelitian telah memberikan bukti tentang hubungan ini. Adanya keterkaitan antara stress yang bisa mempengaruhi penyakit kulit seperti dermatitis dalam apa yang telah dijelaskan di psikoneuroimunologi. Jaringan antara stressor, sistem neuro -- endokrin dan sistem imun. Tia sistem tersebut merupakan sistem terbesar dalam tubuh makan dapat saling mempengaruhi dengan yang lainnya. Psikoneuroimunologi mengkaji interaksi jaringan faktor stress psikologi terhadap respon imun pengaruh stress psikologis pada transfigurasi respon imun, dan perwujudan dari macam jenis penyakit  yang diperantarai respon imun. Studi kasus dan penelitian telah memberikan bukti tentang hubungan ini.

Kata Kunci: stress, penderita dermatitis, psikoneuroimunologi,

Abstract

Dermatitis is skin inflammation which is usually characterized by itching, dryness and redness. Like today's hot weather, it is very easy for dermatitis to occur, especially for those who already have a background of dermatitis. Because the skin is actually the largest organ that covers our muscles and body, which functions to protect the body and act as a defense against the skin. This article uses qualitative research, namely in the form of an in-depth literature study method. By taking from relevant scientific literature sources, including research journals, books and scientific articles. Information from this literature is then analyzed to present a comprehensive picture of the relationship between dermatitis and stress. Case studies and research have provided evidence of this relationship. There is a link between stress which can influence skin diseases such as dermatitis in what has been explained in psychoneuroimmunology. The network between stressors, the neuro-endocrine system and the immune system. This system is the largest system in the body and can influence each other. Psychoneuroimmunology studies the interaction of a network of psychological stress factors on the immune response, the influence of psychological stress on the transfiguration of the immune response, and the manifestation of various types of diseases mediated by the immune response. Case studies and research have provided evidence of this relationship.

Kata Kunci: stress, dermatitis sufferers, psychoneuroimmunology,


Pendahuluan

Dermatitis merupakan peradangan kulit yang biasanya ditandai gatal, kering, dan kemerahan. Yang mana dermatitis merupakan salah satu penyakit kulit yang sering dijumpai dimasyarakat. Faktor -- factor timbulnya dermatitis cuaca yang tida stabil, seperti sekarang ini cuaca yanga panas tinggi sangat mudah terjadinya dermatitis terlebih bagi yang sudah mempunyai latar belakang terkenanya penyakit dermatitis. Karena dengan cuaca panas mengakibatkannya kulit menjadi lembab dan akan meunimbulkan suburnya jamur dalam kulit, jamur ini biasanya yang menimbulkan munculnya penyakit dermatitis. Lalu kebersihan diri yang kurang baik juga dapat menimbulkan munculnya dermatitis. 

Dengan demikian dermatitis ini membuat manusia yang terkenanya mengalami kegelisahan karena merasa tidak nyaman karena sangat amat mengganggu. Karena kulit yang notabennya sebagai organ terbesar yang mebungkus otot otot dan tubuh kita yang mana berfungsi melindungi tubuh dan sebagai benteng pertahanan terhadapa kulit dan bakteri. Maka dengan kondisi seperti itu yang dapat menilbulkan kegelisahan serta kecemasan yang terus menerus bahkan sampai ke stress karena kurang nyamannya memiliki kulit yang terkena dermatitis, ini menandakan adanya hubungan dengan Kesehatan mental. Bisa jadi Kesehatan seseorang dapat dilihat dari kendisi Kesehatan kulitnya.

Maka disini studi menunjukkan penyakit dermatitis memiliki dampak pada kesehatan mental seseorang yang mana seperti kesehatan fisik individu, seperti masalah tidur, gangguan kecemasan, stress, ketidaknyaman yang mendalam, ketidaktenangan dalam hidup. Kesedihan yang berlarut. Disini kami mencoba itu melihat dermatitis dalam perspektif psikoneuroimunologi, yang mana kita mencoba untuk.memperkenalkan dasar-dasar psikoneuroimunologi dan memberikan gambaran mengenai relevansinya dalam pemahaman stress pada penderita dermatitis.

Dalam kajian terdahulu sebagai peninjau dalam penulisan artikel ini, terdapat beberapa penelitian -- penelitian yang terdahulu yang memiliki keterkaitan dengan artikel ini. Diantaranya sebagai berikut :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun