Mohon tunggu...
Ce Gunawan
Ce Gunawan Mohon Tunggu... Dosen - Semoga bermanfaat bagi khalayak

I like to get a little sentimental and write a really personal blog about myself

Selanjutnya

Tutup

Financial

Jadikan Investasi Gaya Hidup untuk Generasi Millenial Saat Ini

2 Januari 2020   05:24 Diperbarui: 4 Januari 2020   15:09 707
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Generasi milenial merupakan generasi yang lahir pada tahun 1982-2000. Generasi ini kerap sekali dijadikan topik hangat yang diperbincangkan di kalangan masyarakat saat ini. Mereka ini adalah orang-orang di usia produktif dan konsumen yang dominan saat ini. Mereka tumbuh seiring dengan perkembangan zaman menuju era digitalisasi. Sehingga mereka mempunyai karakteristik yang berbeda dengan generasi sebelumnya.

Salah satu ciri generasi milenial adalah senang memiliki gaya hidup yang nyaman, meskipun dapat dikatakan penghasilan mereka relative masih terbatas. Generasi ini akan banyak memiliki kebutuhan dan keinginan. Tentunya biaya untuk memenuhi itu semua akan semakin tinggi pula seiring dengan kenaikan inflasi setiap tahunnya.

Untuk dapat memenuhi gaya hidup nyaman jangka pendek dan masa depan yang akan datang, para milenial harus sudah berfikir untuk dapat melakukan investasi. Meskipun hal ini tidak mudah dilakukan oleh generasi milineal, namun investasi akan memberikan manfaat di masa yang akan datang.
Pada hakikatnya investasi adalah menunda konsumsi hari ini dengan harapan memiliki kesempatan yang lebih besar untuk menikmati konsumsi di masa depan. Hasil investasi dapat dinikmati dalam jangka panjang.
Investasi harus bisa dijadikan gaya hidup saat ini. Harus terus digaungkan bahwa investasi adalah hal yang terkeren yang dilakukan oleh para milenial. Ini merupakan langkah cerdas yang harus dilakukan.

nggapan bahwa generasi milinial kurang cerdas mengelola keuangan dibandingkan genersi sebelumnya, harus dikikis. Kebiasaan-kebiasaan generasi milenial yang suka mengeluarkan kelebihan uangnya untuk gaya hidup seperti liburan dibandingkan membeli asset dan pengalokasian dana untuk pensiun tentu harus mulai dikurangi dan generasi ini harus terus diberikan pemahaman dan edukasi untuk itu.

Bagaimana caranya? Kita harus bisa mengarahkan pola fikir generasi muda milineal bahwa investasi merupakan bagian gaya hidup saat ini, misalnya dengan menggaungkan terus "Milenial keren, milenial berinvesatasi" dengan pendekatan-pendekatan seperti itu akan menggugah para generasi muda untuk berinvestasi karena mereka akan menilai bahwa itu merupakan bagian dari gaya hidup mereka.

Selain itu generasi muda harus paham bahwa  semakin lama seseorang menunda investasi, maka semakin besar modal investasi yang dibutuhkan nantinya.

Investasi ini harus dilakukan secara berkala, dengan nominal berapa pun, dimulai saat ini. Alokasi pengeluaran untuk dana investasi idealnya minimal 10% dari penghasilan. Seharusnya bagi kaum muda yang masih melajang, dapat mengalokasikan minimal 15% - 20% dari penghasilan saat ini.

Generasi muda harus pandai mengelola penghasilan yang didapatkan dengan mengatur skala prioritas dan strukturisasi pengalokasian pengeluaran penghasilan. Pertama yang harus diprioritaskan adalah Investasi (Saving untuk jangka Panjang) 10%. Kedua adalah tabungan (Untuk keperluan mendesak jangka pendek) 10%. Ketiga adalah pengalokasian untuk kewajiban seperti hutang cicilan dll (kalau ada). Keempat kebutuhan-kebutuhan sehari-hari. Lalu terakhir jika masih ada sisa, bisa dialokasikan untuk hiburan dan liburan atau bahkan jika masih ada sisa bisa dialokasikan kembali untuk investasi atau menabung.

Dengan diatur seperti ini, generasi milinial akan mempunyai kemampuan finansial yang kuat dan simbang di masa sekarang dan yang akan datang. Apabila terdapat kenaikan penghasilan, diharapkan besar kenaikan yang didapat semuanya teralokasikan untuk investasi dan tabungan.

Pemilihan jenis investasi menjadi hal penentu dalam kesuksesan berinvestasi. Generasi milenial harus melakukan investasi untuk jangka pendek dan jangka Panjang. Untuk tujuan jangka pendek, kaum milineal bisa memilih tabungan atau emas. Namun, untuk tujuan jangka panjang, aset investasi yang dipilih sebaiknya yang berpotensi memberikan imbal hasil melebihi tingkat inflasi tahunan. Secara statistik, beberapa contoh aset investasi yang dapat digunakan untuk jangka panjang contohnya adalah reksa dana berbasis saham.

Perlu dipahami oleh kaum milenial bahwa aset investasi mengandung risiko dan tidak dijamin hasilnya seperti tabungan biasa. Namun, jika kaum milenia tidak berani berinvestasi dipastikan mereka tidak akan mendapat kenyamanan gaya hidup di masa yang akan datang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun