Mohon tunggu...
Cecep Mustafa
Cecep Mustafa Mohon Tunggu... Dosen - Ibnu Chaldun University
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

cecep.mustafa161@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Financial

Temukan Potensi Pertumbuhan Ekonomi Melalui Sistem Pembayaran Bank Indonesia yang Terintegrasi di ASEAN

8 Juni 2023   20:47 Diperbarui: 8 Juni 2023   21:00 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Temukan potensi pertumbuhan ekonomi melalui sistem pembayaran Bank Indonesia yang terintegrasi di ASEAN. Baca selengkapnya di sini!

Sistem pembayaran yang efisien dan terintegrasi merupakan fondasi yang penting untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di ASEAN. Bank Indonesia (BI) memainkan peran sentral dalam mengembangkan dan memperkuat sistem pembayaran yang terintegrasi di kawasan ini. Dalam blog post ini, kita akan menjelajahi potensi pertumbuhan ekonomi yang dapat dicapai melalui sistem pembayaran Bank Indonesia di ASEAN yang lebih terintegrasi.

Pertama-tama, dengan adanya sistem pembayaran yang terintegrasi, perdagangan antar negara di ASEAN dapat dilakukan dengan lebih mudah dan efisien. Transaksi perdagangan internasional membutuhkan proses pembayaran yang lancar dan aman, dan sistem pembayaran yang terintegrasi dapat memberikan layanan yang cepat, akurat, dan andal bagi para pelaku perdagangan. Hal ini akan mendorong pertumbuhan ekspor dan impor di kawasan ASEAN, meningkatkan konektivitas ekonomi antara negara-negara anggota.

Kedua, sistem pembayaran yang terintegrasi juga membuka peluang bagi pertumbuhan bisnis lintas batas di ASEAN. Dalam era digital ini, banyak perusahaan teknologi keuangan yang menyediakan layanan pembayaran lintas negara yang inovatif dan efisien. Dengan adanya sistem pembayaran yang terintegrasi, perusahaan-perusahaan ini dapat dengan mudah beroperasi di berbagai negara ASEAN, menciptakan peluang baru untuk kolaborasi bisnis, investasi, dan ekspansi lintas batas.

Selanjutnya, dengan meningkatnya penetrasi layanan keuangan di ASEAN melalui sistem pembayaran yang terintegrasi, sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) juga dapat merasakan manfaatnya. UMKM seringkali menghadapi tantangan dalam mengakses layanan keuangan yang terjangkau dan mudah dijangkau. Namun, dengan adanya sistem pembayaran yang terintegrasi, UMKM dapat lebih mudah mengelola pembayaran, mentransfer dana, dan mengakses layanan keuangan lainnya, sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang dengan lebih baik.

Tantangan dalam mengembangkan sistem pembayaran yang terintegrasi di ASEAN adalah adanya perbedaan regulasi dan kebijakan di negara-negara anggota. Untuk mengatasi hal ini, Bank Indonesia bekerja sama dengan otoritas moneter dan lembaga keuangan di ASEAN untuk menyelaraskan regulasi dan menciptakan kerangka kerja yang memfasilitasi integrasi sistem pembayaran. Hal ini akan memperkuat kepercayaan dan meningkatkan efisiensi transaksi di kawasan.

Selain itu, sistem pembayaran yang terintegrasi juga akan memperkuat ekosistem fintech di ASEAN. Dengan adanya infrastruktur pembayaran yang terhubung, startup fintech dapat lebih mudah mengembangkan solusi inovatif untuk kebutuhan keuangan di kawasan ini. Ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi digital, menciptakan lapangan kerja baru, dan meningkatkan daya saing ASEAN dalam industri fintech di tingkat global.

Dalam kesimpulan, sistem pembayaran yang terintegrasi oleh Bank Indonesia memiliki potensi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di ASEAN. Melalui penyediaan layanan pembayaran yang efisien, aksesibilitas yang lebih baik bagi UMKM, dan kolaborasi bisnis lintas batas yang lebih mudah, sistem pembayaran yang terintegrasi akan menjadi pendorong utama untuk meningkatkan konektivitas ekonomi dan mencapai potensi penuh ASEAN di era globalisasi ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun