Mohon tunggu...
Catherin YMT
Catherin YMT Mohon Tunggu... Bankir - Female

An INFP Woman*Chocoholic*Pink Lover*Potterhead*Book Worm* Central Banker - Economic Analyst Email: catherinymt@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Difitnah karena Iri Hati? Itu Tanda Kamu Keren!

3 Januari 2020   09:29 Diperbarui: 3 Januari 2020   09:32 1853
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
shadesofsunshine.com

Hidup itu memang lucu. Apalagi orang-orang yang kamu temui selama hidup. Lucu, bikin geli. Beberapa waktu belakangan ini saya mendapatkan satu lagi pembuktian bahwa hidup itu sungguh lucu.

Kamu mungkin sudah sering mendengar kalimat-kalimat dari orang-orang bijak mengenai betapa orang iri hati bisa menjadi sangat jahat.Tapi hari ini saya ingin menjabarkan bahwa menjadi sasaran fitnah karena iri hati adalah milik orang keren. 

Bayangkan jika kamu tidak punya apa-apa dan bukan siapa-siapa. Daripada menjadi tujuan iri hati, kamu mungkin lebih pantas untuk dikasihani.
Iri hati memang tidak mungkin berasal dari orang yang memiliki lebih banyak dari kamu. Iri hati selalu berasal dari orang yang memiliki lebih sedikit, atau tidak memiliki apa yang kamu miliki.

Orang iri hati akan menutup mata terhadap alasan dan perjuangan di balik keberhasilanmu. Yang ada dalam pikiran mereka hanyalah mengapa dia yang ada di posisi itu? Mengapa bukan saya? Mengapa dia mendapatkan itu? Sementara saya tidak.

Dari sini kita bisa melihat betapa tidak bahagianya hidup orang yang iri hati. Orang yang bahagia, tidak akan memiliki ruang di hatinya untuk iri hati. Buat apa iri, hidupnya sudah bahagia. Buat apa iri, saat kita merasa bersyukur dengan apa yang kita miliki.

Kalau orang iri hati lalu diam saja dan berusaha untuk lebih baik, sungguh itu tidak apa-apa. Malah bagus. Namun lucunya, itu kenapa saya katakan lucu, orang iri hati cenderung untuk melakukan hal-hal yang merusak. Yang justru membuat dirinya jadi semakin rusak. Sementara orang yang menjadi sasaran iri hatinya justru sebenarnya tidak merasa apa-apa terhadap dirinya.

Cara yang paling kuno dan yang paling sering dilakukan oleh orang yang iri hati adalah menyebar fitnah. Kita ingat tadi bahwa orang iri hati pada faktanya adalah orang yang berada di tingkat yang lebih rendah. 

Tidak punya kuasa untuk membuat orang yang di-iri-in itu jatuh. Satu-satunya senjata yang dia punya adalah mulutnya. Dengan membuat sebanyak mungkin orang percaya bahwa orang tersebut buruk dan tidak pantas untuk mendapatkan yang baik.

Jika kamu pernah menjadi sasaran iri hati yang berujung fitnah, kamu pasti tau bagaimana rasanya. Kaget dan tidak menyangka adalah respon awal yang biasanya terjadi. 

Tentu saja kaget, karena biasanya orang yang menjadi sasaran iri hati tidak pernah "ngeh" bahwa ada orang yang begitu "perhatian" terhadap dirinya. Kenapa saya katakan perhatian? Ya jelas, iri hati itu muncul karena orang tersebut punya waktu sangat banyak untuk memperhatikan hidupmu. Mencatat setiap keberhasilanmu. Memotret senyummu.

 Mengikuti setiap tindak tandukmu. Setelah itu dia masih punya waktu untuk memikirkanmu, membencimu, menyimpan amarah kepadamu. Lalu yang lebih luar biasanya lagi, dia mencurahkan waktu, tenaga, uang, dan pikirannya untuk menyusun rencana dan siasat untuk menghancurkanmu. Itu berarti orang itu sebenarnya adalah penggemar terberatmu. Dia adalah fans.

Lalu setelah berbagai fitnahan itu disebar. Ujaran-ujaran kebencian itu dilontarkan. Orang yang menjadi sasaran iri hati justru tidak terpengaruh. Dia diam dan tidak membalas. Fans berat yang sudah mengeluarkan segenap daya upaya ini tentu saja merasa marah karena terabaikan. Cintanya rupanya bertepuk sebelah tangan. Tidak dianggap sama sekali.

Lebih ngenesnya lagi setelah itu semua, hidupnya malah tambah bahagia, kesuksesan bukan hanya diraih, tetapi juga mengejar-ngejar orang itu. Apa yang didapat oleh si pemfitnah? Kasihan sekali.

Karena itu jika saat ini kamu difitnah karena iri hati yang berasal dari orang yang mungkin sama sekali tidak kamu duga, bahkan kamu hiraukan, berbanggalah.

Berarti kamu keren. Selamat ya..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun