Akuntansi merupakan salah satu cabang ilmu yang tidak terlepas dari dunia bisnis, dengan adanya ilmu akuntansi maka pembukuan keuangan menjadi lebih mudah dan lebih akurat.
Namun, fakta di lapangan sering terjadi kesenjangan antara pembukuan dan realitas keuangan.Â
Salah penyebab karena kesalahan dalam menyusun laporan keuangan maupun adanya praktik curang yang dilakukan oleh pihak tertentu.
Salah satu pendekatan yang dipahami untuk hal ini adalah creative accounting yang dibahas artikel ini.
Pengertian Creative Accounting
Mengutip dari laman www.wikipedia.com akuntansi kreatif adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada praktik akuntansi yang mungkin mengikuti pedoman standar.
Namun, menyimpang dari prinsip-prinsip tersebut dengan cara yang mengundang keraguan terhadap etika akuntansi. Praktik ini sering kali melibatkan distorsi hasil demi kepentingan pribadi atau perusahaan yang mempekerjakan akuntan tersebut.
Creative accounting sebenarnya mengacu pada praktik pelaporan keuangan yang tidak akurat sesuai dengan kondisi keuangan yang sebenarnya praktik ini sengaja dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu.
Jenis Creative Accounting
Mengutip dari lama www.scribd.com terdapat beberapa jenis creative accounting, di antaranya:
1. Akuntansi agresif
Praktik ini melibatkan pemilihan dan penerapan standar akuntansi dengan tujuan meningkatkan pendapatan tahun berjalan, meskipun praktik tersebut mungkin tidak sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum.
2. Manajemen Laba
Manajemen laba terdiri dari tindakan seperti memanipulasi estimasi yang diberikan kepada analis atau menyesuaikan target keuangan untuk mencapai angka yang konsisten dan stabil untuk menciptakan kesan laba yang terus meningkat.
3. Perataan Pendapatan
Praktik ini dirancang untuk menghilangkan fluktuasi pendapatan dengan mengurangi atau menyimpan laba saat kinerja keuangan perusahaan membaik. Laba yang tersimpan kemudian dapat digunakan untuk menyamakan fluktuasi laba saat kinerja keuangan menurun.
Kesimpulan
Memahami creative accounting merupakan hal penting karena dapat mengetahui realitas bahwa laporan keuangan tidak selalu mencerminkan keadaan sebenarnya. Maka laporan keuangan bisa saja dimanipulasi itu mengapa regulasi yang ketat dan etika yang kuat dalam akuntansi sangat penting.