Mohon tunggu...
Samhudi Bhai
Samhudi Bhai Mohon Tunggu... Editor - Bhinneka Tunggal Ika

Catatan samhudibhai

Selanjutnya

Tutup

Politik

Demontrasi Omnibus Law Harus Melalui Cara Cerdas Dan Bermartabat

14 Oktober 2020   20:07 Diperbarui: 15 Oktober 2020   13:21 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendemo membakar pasilitas umum jakarta 

Pemberangkatan di awali dengan Doa kepada Tuhan YME yang di lanjutkan oleh arahan dari Danbrigif 4 Mar/BS Kolonel Marinir Nawawi S.E., M.M., kepada seluruh prajurit agar tetap waspada, tetap mencermati situasi dan kondisi yang ada.

"Jangan mudah untuk di adu domba dengan sesama aparat TNI-Polri, tetap semangat dan selamat bertugas, 

ungkapnya" sebelum diberangkatkan.

Langsung di bawah pimpinan Danyonif 9 Mar Letkol Mar James Munthe, M Tr(Hanla)., M.M., selaku Dansatgas, sejumlah 300 personel Beruang Hitam di berangkatkan yang terbagi menjadi 3 kloter, menuju Bandara Halim Perdana Kusuma Jakarta dengan menggunakan Pesawat Hercules milik TNI AU dengan type A.1319, tambahan Danyonif 9 Mar selaku Dansatgas menegaskan,

"Tetap berdoa dan semangat jaga selalu, keamanan baik personel maupun material, yakinlah Tuhan bersama kita," pungkasnya.

DPR telah sahkan Omnibus Law. Seluruh Buruh membara tidak lupa juga dengan para Provokator  yang bersorak bergemuruh penyusup masuk. Terjadilah Rusuh. 

Disi lain para penunggang demo tak ketinggalan untuk bereaksi. Dimana-mana Aksi buruh ditunggangi. Pucuk dicinta ulam tiba. Momen menghantam Jokowi datang. Skenario pemunduran Jokowi pun diluncurkan sudah.

Mereka mengawali untuk mogok buruh secara nasional 3 hari berturut-turut. Mereka targetkan 5 juta buruh pendemo di seluruh negeri agar tumpah ruah di jalan. Seluruh jalan, sudut kota, depan istana, depan DPR, seluruh kota-kota besar dipenuhi demo. Demo dimana-mana. Seruan tolak Omnibus Law berubah.

Bos-bos para sponsor demo pun bersemangat untuk terus membakar. Tak ketinggalan bahkan wajib bagi mereka untuk siapkan Nasi bungkus plus amplop diluncurkan. Berkolaborasi pengusaha hitam, mafia, koruptor, para mantan ikut bereaksi. Saatnya tiba. Demo sambung-menyambung. Jokowi harus disingkirkan. Omnibus Law harus dicabut. Omnibus membuat para mafia mati lemas. Kekuasaan kerajaan kepala daerah tersunat.

Semua sudah dikalkulasi pendemo berdering. Watak Jokowi yang keras kepala mustahil mengeluarkan Perpu. Maka  demo harus berlanjut. Mogok nasional dilanjutkan. Berminggu-minggu. Target tinggi. Pabrik harus lumpuh. Produksi berhenti. Barang menjadi langka. Inflasi melambung. Ekonomi terjun bebas. Indonesia bangkrut. Politik menjadi kacau.  

Dimana-mana demontrasi menolak uu ciptaker terus berlanjut. Semakin panas juga semakin membara. Kerusuhan demi kerusuhan di seluruh pelosok negeri ini terjadi dan alhasil penjarahan pun terjadi. Kriminal melambung tinggi. Mahasiswa terjun all out. Mantan Ketua DPR, Marzuki Ali yang ikut membiayai demo, menjadi pahlawan. Lalu ada kepala daerah ikut mendukung demo. Ikut memancing di air keruh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun