Mohon tunggu...
Alfand RS
Alfand RS Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Cita-cita ingin menjadi penulis,tapi tulisanya belum juga bagus ..hadeeeh...\r\n

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Pamrih yang Terlihat Ikhlas

6 Oktober 2011   03:34 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:17 499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semua manusia saling berlomba-lomba mencari kebaikan, dengan berbagai niat dan tujuan.

Semua orang ingin dinilai baik oleh masyarakat di lingkunganya. Pencitraan dan personal branding yang baik merupakan keinginan setiap orang.

Akan tetapi manusia sering tidak sadar telah melakukan kejahatan atau keburukan dibalik tindakan yang bernilai baik tersebut.

Dalamnya lautan dapat diukur, tetapi siapa yang dapat mengukur dalamnya hati manusia ?

Kalimat ini menunjukkan betapa kita tidak akan dapat dengan tepat menebak apa yang sedang ada dalam pikiran orang-orang disekeliling kita.

Kebanyakan orang yang memiliki keahlian megic sekalipun, hanya mampu menebak apa yang sedang dipikirkan orang pada saat itu saja, bukan semua apa yang sedang ada dalam pikiran orang tersebut.

Seorang anak kecil berbuat baik demi mendapatkan pujian dari orang tuanya.

Seorang pemuda berbuat baik didepan pacarnya, demi mendapat perhatian kekasihnya.

Seorang calon wakil rakyat berbuat baik demi mendapatkan simpati masyarakat.

Dan semua manusia berbuat baik di dunia ini demi mendapatkan syurga di akhirat nanti.

Ini bercerita mengenai perilaku saya bebeapa tahun silam.

Awalnya saya orang yang introvert dan tidak mudah bergaul dengan banyak orang. Ini dilatar belakangi karena merasa malu dengan kondisi kehidupan.

Pertama soal financial, miskin harta, tidak punya ayah, dan tidak bersekolah. Umumnya orang akan mengatakan “Anda tidak berpendidikan”.

Everybody have change, setiap haripun ada perubahan dan keajaiban terjadi diluar kesadaran manusia. Tak terkecuali saya yang kemudian sadar akan nikmat Tuhan, bahwa manusia diciptakan dalam kondisi tidak memiliki apa-apa. Sikap membuka diripun kemudain saya lakukan. Dengan aktif mengumpulkan teman-teman dari chattingan dan para pelanggan warnet dimana saya bekerja selama 3 tahun belakangan ini.

Pencitraan nama baik dan personal branding tidak sengaja pula saya lakukan. Hingga banyak teman-teman baru yang akhirnya memberi penilaian baik dengan segala hal yang sudah saya lakukan. Terutama perilaku dan perkataan yang berhubungan dengan kepentingan mereka. Saya banyak membantu para anak-anak remaja dan bahkan beberapa orang tua. Dalam hal ini membantu mereka soal pendidikan yang berhubungan dengan computer dan internet. Membuatkan tugas sekolah atau kuliah, membuatkan e-mail, mengajarkan cara membuat dan menggunakan jejaring social. Semuanya gratis diluar sewa pemakaian computer warnet perjamnya. Dan akhirnya itu berlanjut diluar jam kerja dan diluar tempat kerja.

Tidak jarang pula saya membantu mencarikan solusi atas persoalan yang mereka alami tentunya dengan pola pikir yang saya miliki. Dan kenyataanya mereka banyak yang merasa terbantu.

Tidak jarang juga anak-anak remaja yang menjadikan saya sebagai tempat curhat atas masalah pribadi mereka soal pacar dan keluarga. Hingga mereka dapat menemukan pandangan yang kemudian membuatnya tenang.

Dibalik segala kebaikan tersebut, ada hal yang tidak pernah saya sadari sebelumnya. Apalagi kalau bukan soal niat. Tujuan membentuk personal branding dan pencitraan diri agar dikenal banyak orang sebagai orang yang baik dan sangat baik. Dan itu berhasil.

Kenyataanya memang tidak sedikit dari mereka yang terang-terangan berkata “ Abang itu terlalu baik sih” dan kalimat pujian lain yang dapat membuatmu melayang ke angkasa lalu terjatuh disemak belukar penuh luka.

Belakangan, orang-orang ini satu-persatu meninggalkan saya, atau saya merasa ditinggalkan dan dijauhi mereka. Tidak tahu persis apa yang sedang terjadi. Pemikiran buruk segera menyergap tentunya. Padahal bisa jadi mereka memang benar-benar sangat sibuk.

Namun herannya, sesibuk apapun masa iya tidak ada waktu sebentar untuk mengucapkan selamat hari raya idul fitri lewat sms, atau mention twitter ataupun wall facebook. Sedangkan kita sering kali berpapasan dalam timeline. Hmmm sebagai orang yang merasa lebih tua, kadangkala saya memang memilih memelihara gengsi. Gengsi untuk menyapa orang yang lebih muda terlebih dahulu. Seperti yang banyak dilakukan oleh para orang tua atau guru, atau pejabat dan atau artis saat berpapasan dengan rakyatnya dan penggemarnya. Hayooo siapa duluan yang akan menyapa?

Intinya, minta diperhatikan terlebih dahulu daripada memperhatikan lebih dahulu.

Hingga akhirnya keluar statemen begini “Kalau lagi butuh dicari-cari bagai emas. Kalau tidak butuh dicampakkan bagai sampah.

Kenyataannya memang seperti itu, mereka bahkan tanpa segan memaksa agar saya dapat membantunya, dengan rayuan bahwa saya adalah satu-satunya yang dapat membantu. Namun pada saat giliran saya yang butuh bantuan, secepat kilat mereka akan menjawab “ wah sory, lagi sibuk banget” “saya sedang ini dan itu, maaf banget ya”.

Hati saya akhirnya berkata-kata, “ aku tidak pernah pamrih saat membantu kalian, tidak minta kalian bayar tidak minta gentian dibantu, aku hanya ingin kalian ingat saja aku, Cuma itu. Mentang-mentang udah sukses terus sombong, lupa. Iyalah aku ini apalah, orang miskin, gak penting “.

Sebenarnyasaya hanya ingin dikenang dan diingat saja. Itu tujuan dari sekian banyak perilaku baik yang saya peruntukkan untuk orang lain.

Pada akhirnya semua dapat terpecahkan dengan pemikiran sendiri, bahwa tidak ada yang gratis di dunia ini. Sekalipun tidak dipungut biaya, atau Ppn ditanggung oleh penyelenggara, semua kuis berhadiah adalah hasil dari jerih payah kita mengikuti persyaratan awal yang diberlakukan sebelumnya. Kuis berhadiah di bank, terlebih dahulu harus sering-sering menabung.

Kuis berhadiah di tivi, terlebih dahulu harus mengikuti programnya, mengirim surat, atau melakukan telepon dan menjawab pertanyaanya. Tak ada hadiah yang tiba-tiba datang sendiri tanpa ada syarat, kecuali hadiah ulang tahun.

Semakin saya sadari, bahwa saya adalah orang yang sangat pamrih. Akhirnya saya menciptakan sindiran untuk perilaku tersebut

·Berharap diperhatikan, berharap untuk dikenang adalah bentuk lain dari pada Pamrih & ketidak iklasan setelah menolong seseorang.

·Kecewa dan atau Menyesali perubahan sikap dari seorang teman adalah ketidaktulusan dalam bersahabat.

·Kesalahan manusia selama ini adalah, selalu ingin dianggap baik oleh org lain. Jahatnya menganggap dirinya sendiri yg terbaik.

·Ketika seseorang mengatakan dirinya baik, percayalah dia tidak pernah benar-benar baik

·Selalu ada niat tidak baik,ketika seseorang berharap dikatakan sebagai orang baik.

·Tak adil rasanya, jika mmbenci sesorang yg melakukan kejahatan hari ini, sedangkan dibelakang hari sudah begitu banyak kebaikan yg ia lakukan.

·Saya telah melewati waktu dimana saya tidak percaya diri ketika orang lain mengatakan saya tidak baik,seiring waktu, kini saya lebih senang disebut sebagai orang yang tidak baik

Tentu akan hadir berbagai persepsi dan pemahaman dari rekan-rekan pembaca blog ini mengenai beberapa poin statemen yang saya buat tersebut diatas. Akan tetapi setidaknya ini merupakan pemikiran yang dapat merubah bagaimana kemudian saya harus bersikap dan bertindak lebih realistis.

Terimakasih.

@catatan_ngasal © 2011

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun