"Mah, kenapa sih, Latri jadi seperti ini!" tanya Latri kepada Bunda kenapa ia tidak bisa berjalan sedari kecil karena kedua kakinya mengecil. Sambil berjalan mengesot Latri duduk di samping sang Bunda.
Sang Bunda sunggingkan senyum lalu membelai rambut Latri. "Semua salah ibu yang telah membawamu berobat kepada dokter yang kurang pengalaman," ujar sang Bunda dengan mata hampir berkaca-kaca mau menangis. Tapi ia berusaha untuk menutupi agar putrinya tidak merasa minder karena mempunyai kekurangan fisik.
Latri memandang kakinya, lalu membandingkan dengan kaki sang Bunda. Telapak kaki yang tak pernah menapak lantai itu terlihat sangat putih pucat. Ia ingin sekali mempunyai kaki yang normal seperti orang-orang. Bisa berdiri dan berjalan. Tapi itu hanyalah hayalan belaka. Meskipun ia sudah terbiasa dengan berjalan mengesot.
"Mah, kapan Latri dibelikan kursi roda?" tanyanya.
Sang Bunda menjawab, "Bulan depan, Ayahmu akan mengurus surat-surat ke Balai Desa agar kamu bisa mendapatkan kursi roda secara gratis!"
"Oh yah," kata Latri cepat dengan wajah sumringah. "Wah ... senangnya hati Latri, Mah. Mudah-mudahan bisa segera dapat kursi rodanya, ya Mah!" Sang Bunda anggukan kepala sambil sunggingkan senyum.
Di dalam hati sang Bunda, ingin sekali sedari dulu membelikan kursi roda untuk Latri. Namun karena keuangan selalu tak cukup, membuat sang bunda mengurungkan niatnya. Pernah terbesit ketika Latri berusia 17 tahun ingin dibelikan kursi roda untuk hadiah ulang tahunnya yang sudah beranjak dewasa. Tapi sang Ayah berkata, "Keuangan kita belum cukup untuk membeli kursi roda. Dan juga, rumah kita kecil, pasti akan susah Latri menggunakannya."
Berpikir kembali, memang benar. Walaupun dibelikan kursi roda, tentu akan sulit Latri menggunakannya. Karena rumah berukuran kecil dan belum di lantai itu.
Kebetulan bulan depan akan ada pendataan dari Desa untuk mendapatkan hibah bagi orang yang kurang mampu dan mempunyai cacat fisik seperti lumpuh atau pincang akibat kecelakaan dan sebagainya.
Sebulan pun tiba. Petugas Desa datang untuk men-data semua warga untuk diseleksi jika ada keluarga yang membutuhkan bantuan dari pemerintah. Latri sangat senang, kursi roda sudah terbayang di pelupuk matanya. Ia akan menikmati udara luar yang belum pernah ia rasakan. Ia ingin sekali berjalan-jalan bersama sang Ayah yang mendorongnya.
Latri di foto dalam keadaan duduk dengan kaki di julurkan ke depan dan hanya menggunakan celana pendek di atas lututnya, agar terlihat jelas bahwa Latri memiliki kekurangan fisik dengan kaki mengecil dan tidak bisa berjalan.Â