Mohon tunggu...
Cataleya Arojali
Cataleya Arojali Mohon Tunggu... Buruh -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen Horor

18 Mei 2016   21:24 Diperbarui: 18 Mei 2016   21:58 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Namun tidak untuk Pairun, ia hanya tertawa mengelitik. Sebenarnya dia tak takut, hanya saja ingin menakuti Adi yang memang sudah sangat pucat. "Xi ... xi ... xi ... Lucu kamu Adi!" sambil memegang perutnya, "badan doang besar, sama suara cewek nangis aja takut!"

"Kuntilanak, setaan ...," bentak Adi keras. Napasnya masih kembang kempis, lalu ia duduk di gardu pos itu. "Uh, amit-amit jabang bayi dah di temuin setan. Jangan lagi-lagi dah!"

Tak lama dari arah kanan, pedagang nasi goreng datang. 

"Nah, ada tukang nasi goreng!" berkata Pairun. "Perutku sedikit lapar, bagaimana kita pesan nasi goreng!"

Adi hanya mesem-mesem. Pairun tahu isyarat wajah Adi jika dia minta di traktir.

"Okey, aku bayarin loe."

Adi tersenyum kecil. "He ... he ... he ... kebetulan aku juga lapar, makasih sobat."

Sedangkan Bang Juki, pedagang nasi goreng, melihat Pairun dan Adi menatap gerobaknya, sudah terbesit di hati kedua orang itu akan memesan nasi gorengnya. "Alhamdulilah, masih ada pembeli," batinnya. 

Tok

Tok

Tok

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun