Mohon tunggu...
I am a free soul
I am a free soul Mohon Tunggu... Wiraswasta - A mother of two beautiful souls

Give me fruits and take me to the woods. I am easy to please.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Dirampok di Sri Lanka lalu Dimanjakan di Kamboja

19 Juni 2014   20:11 Diperbarui: 20 Juni 2015   03:06 1082
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selama berada di wilayah Galle, saya mengunjungi beberapa villa pribadi lain (urusan kerjaan :D) di beberapa daerah pantai di antaranya di Unawatuna dan Tangalle. Yang istimewa yang saya lihat di Sri Lanka adalah pantainya. Bagus-baguuus dan bersih. Di Galle Fortnya sendiri saya berkeliling setiap pagi melihat kehidupan warga di sana. Banyak bangunan bangunan kuno yang sangat artistik dan pohon-pohon besar yang usianya sudah ratusan tahun. 3 hari di Galle saya kemudian pindah ke Kandy, daerah pegunungan yang terkenal dengan perkebunan tehnya.

[caption id="attachment_343599" align="aligncenter" width="600" caption="Salah satu sudut Galle Fort. Di Galle Fort, bangunannya semua berusia ratusan tahun. Lebih terkesan gimanaa gitu dengan adanya banyak burung gagak hitam. "]

1403157432906041717
1403157432906041717
[/caption]

[caption id="attachment_343600" align="aligncenter" width="600" caption="Bus pariwisata yang umurnya entah sudah berapa puluh tahun lagi nongkrong depan gerbang masuk Galle Fort"]

1403157512793476936
1403157512793476936
[/caption]

Lantas, apa ceritanya saya dirampok di Sri Lanka? Begini, sebenarnya saya tidak benar-benar dirampok/diambil paksa barang berharga milik saya oleh orang tak dikenal. Saya katakan saya dirampok karena biaya hidup di sini sangat mahal menurut saya. Mobil yang menjemput saya di bandara, akhirnya saya sewa untuk mengantar saya ke sana kemari. Saya tidak mencari transportasi umum karena selain tidak berani, jarak yang akan saya tempuh nantinya juga lumayan jauh, berjam-jam. Jadi ya sudahlah, saya sewa sekalian. 5 hari menyewa mobil biayanya 5 juta. Sudah termasuk bensin dan sopir.

Saya di sana 6 hari 5 malam, 3 malam pertama saya menginap gratis di villa, 2 malam terakhir saya menginap di hotel di luar Galle seharga 800 ribu per malam untuk kamar yang sangat biasa. Ada sih hotel-hotel yang harga 500-an, tapi mungkin saya tidak akan bisa tidur sepanjang malam karena kondisi hotel-hotel tersebut sudah teramat saaaangat tua dan kurang terawat. Tiket masuk ke tempat wisata sangatlah mahal. Contohnya saja masuk ke kebun raya di Kandy, turis dihargai sekitar 175 ribu per orang. Lolipop yang biasa saya beli seharga 1000 Rupiah di Indo, di sana saya beli seharga 3.500. Makanan dan minumannya juga tentunya. Ooohh sungguh saya merasa sangat menderita saat itu melakukan perjalanan dan tidak menikmatinya. Terlebih lagi apa pun jenis makanan yang saya pilih, lidah saya selalu mencicip rasa kari. Well, saya suka kari sih, tapi tidak untuk setiap hari dan 2-3x sehari. Please, get me out of here!

[caption id="attachment_343608" align="aligncenter" width="448" caption="Pemandangan unik dekat gerbang masuk Galle Fort :D"]

1403157998442088803
1403157998442088803
[/caption]


[caption id="attachment_343601" align="aligncenter" width="600" caption="Salah satu pantai di wilayah Tangalle. Highlight trip saya di Sri Lanka."]

14031575782054628527
14031575782054628527
[/caption]

Akhirnya, hari yang dinanti pun tiba. Saya keluar dari Sri Lanka menuju Siem Reap, Kamboja, lewat KL. Entah karena saya merasa teramat sangat jenuh ketika di Sri Lanka atau memang Kamboja memberi hawa sejuk seperti halnya Thailand, Vietnam, Laos, begitu tiba di Siem Reap saya tersenyum lebar selebar senyum sopir tuktuk yang menjemput saya. Ini salah satu keunikan Siem Reap, banyak hotel di sini yang menyewa tuktuk sebagai transportasi antar-jemput tamu-tamunya. Eits... Meskipun tuktuk, tapi begitu ketemu saya langsung disodori handuk basah yang segar dan minuman dingin. Ada birnya pula :D. Naaaahhh, saya aja langsung jatuh cinta masa Anda tidak?

[caption id="attachment_343602" align="aligncenter" width="600" caption="Ini nih jemputan dari hotel tempat saya menginap di Siem Reap *tuktuk di belakang kami"]

1403157651181311410
1403157651181311410
[/caption]

Saya menginap di sebuah hotel di pusat Siem Reap. Namanya The Villa. Hotel kecil yang mendapat review sangat bagus di Trip Advisor. Kamarnya sangat luas, bersih, wifi gratis dan yang terpenting adalah harganya murah! Hanya US$30 per malam. Dari sini saya bisa berjalan kaki dengan mudah ke pusat belanja dan restoran serta pasar seni. Pertama kali masuk ke restoran, menunya membuat saya kaget kegirangan. Murah! Lagi-lagi soal harga. Harga yang tertera di menu hanya 1-3 Dollar saja. Oh iya, meskipun Kamboja punya mata uangnya mereka sendiri, tapi kita bisa bertransaksi dengan Dollar Amerika. Di mana saja, termasuk penyewaan sepeda, warung dan pasar tradisional.

Siem Reap sangatlah nyaman bagi saya. Ada perasaan senang yang menggelayuti saya sepanjang waktu selama di sana. Hari pertama dan kedua saya menyewa mobil dan sopir untuk mengantarkan berkeliling melihat kompleks Angkor Wat dan keluar agak jauh ke Danau Tonle Sap dan ke Candi Beng Mealea, sebuah candi hindu yang berada sekitar 45 km ke timur dari kompleks Angkor Wat. Mobil yang saya sewa seharga US$30 termasuk sopir adalah Camry. Meskipun bukan keluaran terbaru tapi sangat nyaman dengan AC yang super sejuk. Nah, sehari di Sri Lanka bisa untuk 3 hari di Kamboja. Lebih nyaman lagi!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun