Mohon tunggu...
Casmudi
Casmudi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Seorang bapak dengan satu anak remaja.

Travel and Lifestyle Blogger I Kompasianer Bali I Danone Blogger Academy 3 I Finalis Bisnis Indonesia Writing Contest 2015 dan 2019 I Netizen MPR 2018

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Mengunjungi Candi Buddha Kalibukbuk Singaraja Bali

18 Mei 2021   02:30 Diperbarui: 18 Mei 2021   02:38 1261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Candi induk di situs Candi Buddha Kalibukbuk (Sumber: dokumen pribadi)

Temuan-temuan lain dari hasil ekskavasi pada tubuh candi seperti kotak peripih yang berisi stupika tanah liat. Tablet tanah liat dengan ye-te mantra dan miniatur stupa pada salah satu candi perwara. Hal ini memperkuat data bahwa struktur tersebut merupakan candi Buddha.

Candi induk berbentuk segi delapan sisi-sisi bidang berukuran tidak sama. Sehingga, bangunan ini tampak tidak simetris. Pada saat ditemukan hanya bagian kaki dan sebagian badan candi, dibuat dengan susunan batu bata sebanyak 17 lapis.

Yang menarik dari candi induk adalah keberadaan 4 buah stupa kecil yang berada di 4 penjuru mata angin. Stupa kecil tersebut terletak di bagian atas bangunan candi induk. Dan, seperti mengelilingi stupa induk.

Candi induk di situs Candi Buddha Kalibukbuk (Sumber: dokumen pribadi)
Candi induk di situs Candi Buddha Kalibukbuk (Sumber: dokumen pribadi)
Candi Perwara juga disebut sebagai candi yang berbentuk segi empat dan tidak terdapat ruang dan pintu masuk seperti pada candi induk. Pada candi perwara di bagian barat daya terdapat sumuran dengan kedalaman 60 cm, tempat ditemukan stupika sebanyak 100 buah.

Salah satu Candi Perwara di situs Candi Buddha Kalibukbuk (Sumber: dokumen pribadi)
Salah satu Candi Perwara di situs Candi Buddha Kalibukbuk (Sumber: dokumen pribadi)
Berdasarkan hasil penelitian Balai Arkeologi Bali, selanjutnya dilakukan kegiatan pelestarian dan konservasi oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya Bali berupa pemugaran pada tahun 2002. Dan, selesai pada tahun 2009.

Pemugaran pada situs Candi Buddha Kalibukbuk hanya dapat dilakukan pada bagian kaki saja, yaitu sebanyak 17 lapis batu bata. Sedangkan, perkiraan bentuk bagian atasnya adalah berdasarkan studi perbandingan stupa dan stupika yang ditemukan di Kabupaten Gianyar dan motif stupa yang ditemukan di dalam candi.   

Dengan keberadaan Candi Buddha Kalibukbuk, maka memberikan pemahaman bahwa agama Buddha pernah ada di pulau Dewata sejak dulu. Meskipun, agama Hindu mendominasi di pulau Seribu Pura ini.

Yang menjadi pertanyaan adalah mengapa bangunan Candi Buddha Kalibukbuk ditemukan di Bali Utara? Apakah agama Buddha tersebut dibawa oleh para pedagang China jaman dulu. Atau, mungkin agama Buddha dibawa oleh para pendatang kerajaan dari Jawa. Kita tahu bahwa agama Buddha mencapai masa kejayaannya saat Dinasti atau Wanga Syailendra. Di mana, wangsa Syailendra adalah wangsa  terkenal yang menguasai Kerajaan Sriwijaya dan Jawa Kuno (Medang) sekitar abad ke-8.

 Nah, jika anda ingin tahu lebih lengkap tentang kondisi Candi Buddha Kalibukbuk. Anda bisa menonton video perjalanan saya di Candi Buddha Kalibukbuk berikut ini.


Candi Buddha Kalibukbuk, satu-satunya candi beraliran Buddha di Bali (Sumber: dokumen pribadi/Youtube)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun