Mohon tunggu...
Casmudi
Casmudi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Seorang bapak dengan satu anak remaja.

Travel and Lifestyle Blogger I Kompasianer Bali I Danone Blogger Academy 3 I Finalis Bisnis Indonesia Writing Contest 2015 dan 2019 I Netizen MPR 2018

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Sound of Borobudur Sebagai Upaya Reinventing Replika Relief Musik Candi Borobudur

6 Mei 2021   16:49 Diperbarui: 6 Mei 2021   17:04 950
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Relief orang bermain musik di Candi Borobudur (Sumber: Widya Nayati: 2018)

MAPRADAKSINA

Candi Borobudur mempunyai 10 pelataran. Menggambarkan jelas filsafat Mahayana. Di mana, secara bersamaan menggambarkan kosmologi. Yaitu, konsep alam semesta, sekaligus tingkatan alam pikiran dalam ajaran Buddha. Lebih jelas lagi, Candi Borobudur menggambarkan 10 tingkatan Bodhisattva yang harus dilalui oleh manusia. Demi mencapai kesempurnaan menjadi Sang Buddha.

Sungguh, Candi Borobudur mengandung pesan moral yang baik. Yaitu, menuntun umat manusia. Beralih dari alam nafsu duniawi menuju pencerahan dan kebijaksanaan, sesuai ajaran Buddha.

Para peziarah memulai ritual persembahyangan dari sisi timur dasar Candi Borobudur. Kemudian, berjalan melingkari candi searah jarum jam. Dan, terus naik ke undakan berikutnya, melalui 3 tingkatan ranah dalam kosmologi Buddha.

Adapun, 3 tingkatan tersebut adalah pertama, Kmadhtu (ranah hawa nafsu). Merupakan tingkatan alam bawah, menggambarkan perilaku manusia yang masih terikat oleh nafsu duniawi.

Kedua, Rupadhatu (ranah berwujud). Merupakan alam antara, menggambarkan perilaku manusia yang sudah mulai meninggalkan keinginan duniawi, akan tetapi masih terikat oleh dunia nyata.

Dan, ketiga, Arupadhatu (ranah tak berwujud). Merupakan alam atas, menggambarkan unsur tak berwujud dan sebagai tanda tingkatan yang telah meninggalkan nafsu duniawi.

Selain stupa dan patung Buddha,  keberadaan relief di Candi Borobudur menjadi daya tarik pengunjung. Candi Borobudur mempunyai 504 arca Buddha dan 2.672 panel relief. Jika, disusun panjangnya mencapai 6 km.  Menjadikan pemilik relief Buddha terlengkap dan terbanyak di dunia.

Arca Buddha di Sejarah Candi Borobudur (Sumber: iStockphoto)
Arca Buddha di Sejarah Candi Borobudur (Sumber: iStockphoto)
Perlu diketahui bahwa relief Candi Borobudur terbagi menjadi 4 kisah utama, yaitu: Karmawibangga, Lalitawistara, Jataka/Awadana, serta Gandawyuha. Juga, relief Candi Borobudur terbagi menjadi dua yaitu 1.460 panel naratif dan 1.212 panel  dekoratif. Panel relief tersebut tersusun mengelilingi candi. Untuk memahaminya,  anda perlu membaca sesuai arah jarum jam (dari arah kiri ke kanan).

Dalam bahasa Jawa Kuno disebut MAPRADAKSINA. Daksina sendiri merupakan kata dalam bahasa Sansekerta yang berarti timur. Oleh sebab itu, pembacaan relief dimulai dan berakhir di pintu gerbang sisi timur untuk setiap tingkatnya.

Relief yang ada di Candi Borobudur menggambarkan banyak makna. Bukan hanya kehidupan Sang Buddha Gautama, suasana alam yang permai, perahu bercadik, dan bangunan tradisional nusantara. Namun, relief Candi Borobudur merekam kemajuan masyarakat Jawa pada masa itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun