Bahkan, diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib:
"Rasulullah SAW membangunkan keluarganya dalam sepuluh hari terakhir bulan Ramadan." (HR. Turmudzi)
I'TIKAF DI MASJID
"Sungguh saya beri'tikaf di di sepuluh hari awal Ramadhan untuk mencari malam kemuliaan, kemudian saya beri'tikaf di sepuluh hari pertengahan Ramadhan, kemudian Jibril mendatangiku dan memberitakan bahwa malam kemuliaan terdapat di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Barangsiapa yang ingin beri'tikaf, hendaklah dia beri'tikaf (untuk mencari malam tersebut)."
Â
I'tikaf merupakan aktifitas berdiam diri dengan banyak berdzikir di masjid. Adapun, tujuan Rasulullah SAW melakukan iktikaf pada 10 hari terakhir adalah untuk menghentikan berbagai rutinitas. Beliau mulai meninggalkan kesibukan duniawi. Mengosongkan pikiran dan mengasingkan diri demi bermunajat kepada Allah SWT dengan berdzikir dan berdoa kepada Allah SWT.
Seperti, apa yang diriwayatkan oleh Aisyah RA berkata:
"Nabi SAW melakukan iktikaf di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan sampai beliau meninggal. Kemudian, istri-istrinya yang melakukan i'tikaf sepeninggal beliau." (HR. Bukhari-Muslim)
TADARUS AL QUR'AN
"Abdullah ibn Mas'ud, Rasulullah SAW bersabda: Barang siapa yang membaca satu huruf dari Kitabullah (Al Quran), maka dia akan mendapat satu kebaikan. Satu kebaikan akan dilipatkan menjadi sepuluh semisalnya. Aku tidak mengatakan alif lam mim satu huruf. Namun, alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf," (HR. At-Tirmidzi).
Membaca Al Qur'an bisa dilakukan dengan tadarus bersama atau kajian Al-Qur'an. Dengan membaca Al Qur'an, menjadi cara Rasulullah SAW untuk berbincang dan berkomunikasi dengan Allah SWT. Di 10 hari terakhir inilah, Rasulullah SAW giat melakukan tadarus Al Quran.Â