Iklan obat masuk angin yang kerap muncul di media televisi sering mengeluarkan tagline "orang pintar minum ....". Iklan terkenal dengan bintang iklan seorang dokter benar-benar  membuat orang percaya dan tunduk untuk tidak melakukan aksi "kerokan" saat masuk angin. Tetapi, minum obat cair yang diiklankan tesebut. Akhirnya, muncul taglinelucu di masyarakat yang mengatakan bahwa kalau orang pintar minum obat cair tersebut berarti orang "kuper" (kurang pergaulan) melakukan kerokan.
Oleh sebab itu, pengobatan kerokan saat masuk angin benar-benar saya hindarkan meskipun dahulu aksi kerokan sering saya lakukan. Karena sugesti banyak orang bahwa kerokan memang mempercepat kesembuhan masuk angin tetapi proses melebarnya pori-pori tubuh juga mempercepat masuk angin kembali. Ini adalah pandangan saya sebagai orang yang awam tentang dunia kesehatan. Menilik sejarah, ternyata kerokan sudah dikenal bukan hanya di Indonesia saja, tetapi negara lain juga sudah mengenal jenis pengobatan tradisional ini seperti:  China  (Guasha), Vietnam (Goh Kyol) dan Thailand (Cao gio).
Sekarang, pandangan tentang persepsi negatif kerokan yang di masyarakat Jawa lebih dikenal dengan "kerikan" berangsur hilang setelah prakatisi kesehatan bernama Prof.Dr.dr. Didik Gunawan Tamtomo. PAK, MM, Mkes. memberikan gambaran atau analisa bahwa kerikan bagus untuk penyembuhan. Kerikan merupakan suatu upaya pengobatan tradisional Jawa dengan cara menekan dan menggeserkan secara berulang-ulang benda tumpul pada kulit dengan pola tertentu, sehingga terjadi bilur-bilur berwarna merah. Biasanya menggunakan uang logam benggol(ada yang menyebutnya  uang Bendong masa Kolonial Belanda) yang terbuat dari tembaga.
Pro dan kontra pengobatan tradisional kerikan memberikan berbagai persepsi masyarakat. Banyak yang beranggapan sinis terhadap pengobatan tradisional kerikan tersebut karena bisa menyebabkan serangan jantung, Abuse (di negera barat) dan penularan penyakit. Tetapi, kenyataannya pengobatan tradisional kerikan justru banyak masyarakat yang tidak ke faskes (fasilitas kesehatan) karena sembuh. Pengobatan tradisional kerikan juga sebagai media pelestarian budaya. Dan, kenyataannya efek "glegekan" yang saya alami karena gejala masuk angin menjadi sembuh setelah melakukan kerikan oleh istri. Â Lagi, efek hangat yang ditimbulkan dari Balsem Lang memberikan aroma teraphy yang bisa membantu proses kesehatan tubuh. Â
Jadi, pengobatan tradisional kerikan bukan hanya sebagai warisan budaya Jawa yang perlu dipertahankan, tetapi menjadi media yang bisa menyembuhkan berbagai penyakit khususnya masuk angin. Serta, pengobatan tradisional kerikan bisa menjadi media perekat komunikasi antar anggota masyarakat khususnya anggota keluarga. Kini, persepsi negatif tentang pengobatan tradisional kerikan perlahan hilang karena faktanya mampu memberikan kesembuhan ketika dilanda penyakit masuk angin. Dan, gejala"glegekan" karena masuk angin berangsur hilang setelah kerikan.
Oleh sebab itu, saat gejala masuk angin melanda tubuh anda, jangan panik dan ragu. Pengobatan tradisional kerikan merupakan cara yang manjur untuk proses penyembuhan. Yuk, kerikan!