Mohon tunggu...
Casmudi
Casmudi Mohon Tunggu... Seorang bapak dengan satu anak remaja.

Travel and Lifestyle Blogger I Kompasianer Bali I Danone Blogger Academy 3 I Finalis Bisnis Indonesia Writing Contest 2015 dan 2019 I Netizen MPR 2018

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Tempe Penyet, Kuliner Lezat yang Gak Bikin Berotak "Tempe"

21 Oktober 2017   22:15 Diperbarui: 21 Oktober 2017   23:34 1629
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah dipahami lebih jelas ternyata tempe bukanlah makanan yang dianggap remeh. Ketika tempo dulu tempe menjadi makanan kelas bawah, di mana tempe dianggap tidak memberikan nutrisi yang baik bagi orang menikmatinya. Kini, tempe merupakan makanan mewah di beberapa negara di dunia karena kandungan tempe yang luar biasa.

Fakta, tempe justru memiliki kandungan nutrisi yang baik bagi tubuh. Di dalam tempe memiliki manfaat luar biasa bagi kesehatan yang kaya gizi dan mengandung protein nabati dan asam amino. Lanjut, tempe juga mengandung berbagai jenis vitamin B,  zat besi, zinc, isoflavon, riboflavon,lemak nabati, fosfor, karoten. 

Bahkan, berbagai macam kandungan dalam tempe mempunyai nilai obat, seperti antibiotika untuk menyembuhkan infeksi dan antioksidan pencegah penyakit degeneratif. Kandungan vitamin dalam tempe juga banyak sekali yaitu: vitamin yang larut air (vitamin B kompleks) dan yang larut lemak (vitamin A, D, E, dan K). Jenis vitamin yang terkandung dalam tempe antara lain vitamin B1 (tiamin), B2 (riboflavin), asam pantotenat, asam nikotinat (niasin), vitamin B6 (piridoksin), dan B12 (sianokobalamin).

Yang bikin kaget adalah tempe bisa menghambat penuaan. Hal ini dikarenakan tempe berpotensi untuk melawan radikal bebas, sehingga dapat menghambat proses penuaan dan mencegah terjadinya penyakit degeneratif(aterosklerosis, jantung koroner, diabetes melitus, kanker, dan lain-lain). Oleh sebab itu, rajin-rajinlah makan tempe agar bisa awet muda. Dan, saya senang sekali ketika menikmati kuliner tempe penyet agar badan tetap sehat. Selain itu, tempe juga mengandung zat antibakteri penyebab diare, penurun kolesterol darah, pencegah penyakit jantung, hipertensi, dan lain-lain.

Setelah anda memahami tentang kandungan nutrisi yang ada pada tempe, maka anda akan berpikir seribu kali bahwa tempe adalah makanan kelas bawah. Sungguh tidak, tempe justru merupakan makanan khas rakyat Indonesia yang membuat para pejuang gigih dan sehat saat melawan penjajah. Terpenting, mengkonsumsi tempe tidak membuat anda menjadi berotak "tempe" dalam kapasitas stigma lama yang lembek dan bodoh tetapi menjadi otak "tempe" yang penuh nutrisi dan brilian untuk melanjutkan estafet pembangunan bangsa.

Jadi, saat saya dan anda menikmati kuliner tempe penyet di pedagang kaki lima kuliner lalapan maka sesungguhnya anda sedang menambah kecerdasan yang suatu saat nanti akan berkontribusi membangun bangsa. Tak perlu malu dengan orang atau bangsa lain yang makannya di Kentaki, Pitzahat atau Mekdi. Karena, urusan makan bukanlah masalah gengsi-gengsian tetapi menjurus ke nutrisi. Tempe yang merupakan makan sederhana sesungguhnya kuliner yang mempunyai banyak kandungan untuk kesehatan tubuh.

"Biar saya makannnya tempe, tetapi otak saya sungguh parlente"

Untuk menghindari kesan "tempe" sebagai kuliner pinggiran maka ada beberapa pihak yang memproduksi tempe secara higienis dan modern. Lebih asik lagi jika pemasaran tempe tersebut melalui onlinemengikuti tren digital sekarang ini. Setiap orang bisa memesan tempe dengan mudah tanpa perlu datang ke lokasi produksi atau tempat penjualan konvensional. 

Apalagi, jika jaringan ekstra luas sebuah provider yang dipakai pada gadgetmembuat konsumen di mana saja bisa memesan tempe dengan mudah. Si biru XL dengan sinyal yang kuat dan stabil bisa menjadi pilihan terbaik saat anda memesan kuliner apapun melalui online,termasuk kuliner tempe penyet. Wuih, mantap banget. Yang jelas, saya semakin pede menikmati kuliner tempe penyet. Wong, tempe penyet bikin saya tambah pinter saat ngeblog, kok! (buz)    

Referensi:

Dokter Indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun