Ada berbagai jenis golongan antibiotik diluar sana. Semua mempunyai mekanisme kerjanya masing-masing. Diberikan apabila tepat diagnosanya disebabkan oleh bakteri. Masyarakat awam mungkin sudah sangat familiar dengan kata antibiotik. Namun tidak sedikit yang salah memahami dan tidak menggunakannya secara bijak.
Setelah mendengar cerita si bapak, saya pun mulai memberikan penjelasan secara sederhana terkait antibiotik. Mulai dari apa yang dimaksud dengan antibiotik hingga tujuan penggunaannya. Besar harapan saya, si bapak bisa mengubah kebiasaannya dalam mengkonsumsi antibiotik.
Cerita saya tentang antibiotik masih berlanjut. Kali ini saya berhadapan dengan pasien yang berasal dari luar negeri. Wanita, berusia muda yang sedang datang berlibur di Labuan Bajo. Alasan dia ke rumah sakit adalah karena terjadi sedikit kecelakaan saat diving sehingga menyebabkan kaki kanannya terluka.
Sesaat setelah saya menjelaskan beberapa obat miliknya, saya pun bertanya apakah ada hal yang kurang jelas terkait obat. Dia pun terlihat sedikit berpikir kemudian bertanya..
"Apakah anda yakin saya tidak memperoleh antibiotik untuk diminum?" tanyanya
" Yah tentu saja" jawab saya sambil tersenyum
"Terima kasih Tuhan. Oke terima kasih. Perfect" sambungnya
Dari kisah ini tentu terlihat jelas bahwa pemahaman tentang antibiotik dari si cantik tadi sudah sangat luar biasa. Mereka sangat menghindari penggunaan antibiotik yang berlebihan. Jikalau pun harus digunakan, Â tentunya akan sangat patuh dan teratur.
Dua kisah diatas tentu sangat bertolak belakang. Semua terkait hal yang sama, antibiotik. Perbedaannya terletak pada bagaimana cara kita menyikapi dalam menggunakan antibiotik tersebut.
Sudah menjadi tugas dan tanggung jawab Apoteker untuk memberikan pelayanan informasi obat yang lengkap sehingga dapat membantu meningkatkan penggunaan obat secara rasional. Â Pasien pun punya hak penuh untuk menanyakan semua hal terkait obat kepada Apoteker.
Perkembangan teknologi saat ini sudah sangat membantu dalam masyarakat memahami penggunaan obat yang rasional khususnya antibiotik. Â Tapi ingat, jangan salah dalam menerima informasi apapun terkait obat. Perlu ditanyakan terlebih dahulu kepada Apoteker anda jika ada hal-hal yang kurang dipahami. Hindari menelan informasi yang salah secara utuh dan termakan hoax.Â
Hindari membeli antibiotik secara online apabila kita tidak tahu pasti penyebab dari sakit yang kita alami. Tetap periksakan diri ke dokter. Dengan diagnosa yang tepat maka pengobatan yang diperoleh pun pasti tepat. Jangan buru- buru mengkonsumsi antibiotik.
Akhirnya, ayo kita bersama-sama bijak dalam menggunakan antimikroba. Kita tingkatkan kepedulian kita dalam menggunakan antimikroba sehingga resistensi antimikroba tidak terjadi. Jangan sungkan untuk selalu bertanya kepada Apoteker anda untuk setiap informasi terkait obat yang anda butuhkan.Â