Mohon tunggu...
Carni Trisnawati
Carni Trisnawati Mohon Tunggu... Dosen, Founder Cinema Story Management, Juru Kisah/ Pendongeng, MC

Founder Cinema Story Management, Dosen STAI Bhakti Persada Majalaya Bandung, Asisten Dosen Pascasarjana UIN SGD Bandung, lulusan Pascasarjana Magister Prodi Manajemen Pendidikan Islam UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Prodi Manajemen Pendidikan Islam STAI Bhakti Persada Majalaya Bandung. Sekretaris DPAC FKDT Buahbatu-Kota Bandung, Sekretaris LTN NU Kab. Bandung, Departeman Database Masjid PW DMI Prov. Jabar, Sekretaris PW Persaudaraan Pencerita Muslim Indonesia (PPMI)-Jawa Barat, Master of Ceremony (MC)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ibu Siti Merupakan Salah Satu Kartini di STAI Bhakti Persada Majalaya Bandung

21 April 2024   17:40 Diperbarui: 21 April 2024   17:57 451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ibu Siti Salah Satu  Kartini Masa Kini di STAI Bhakti Persada Majalaya Bandung

Oleh Miss Carni

Dalam persiapan akreditasi Prodi Manajemen Pendidikan Islam STAI Bhakti Persada Majalaya Bandung Tahun 2024,  adalah Ibu Siti Nurhasanah Munawaroh, S.Sos.I., M.A yang merupakan Ketua Prodi wanita yang tangguh mengawal proses akreditasi bersama panitia dan seluruh civitas akademika.  Pada awal masa jabatannya beliau mendapatkan satu tugas yang sangat krusial, tetapi hal tersebut memberikan motivasi yang luar biasa hal itu ditunjukan dengan kinerja bersama tim panitia dan juga unsur pimpinan yang solid dan saling bahu membahu untuk hasil yang maksimal.

Mengingat perjuangan R.A Kartini dalam awal pencarian jati dirinya sebagai seorang wanita dalam tataran adat Jawa yang sangat mengikat dan derajat wanita yang dianggap lebih rendah dari laki-laki, membuatnya melalui perang pemikiran yang mendalam semasa Kartini berada dalam masa pingitan yang dilakukan oleh orang tuanya. 

Tetapi dorongan dari kakaknya dan juga sahabatnya yang memberikan buku-buku bacaan yang membuka cakrawala Kartini semakin membulatkan tekadnya dalam memberikan pemikiran-pemikirannya yang beliau tuliskan melalui surat-surat untuk teman-temannya di Eropa. Yang kelak tulisan ini disatukan menjadi buku "Habis Gelap Terbitlah Terang". Gaung pemikiran Kartini mulai merebak setelah Kartini tiada. 

Dengan tulisannya beliau mengangkat kesetaraan gender untuk kaum perempuan dalam semua lini kehidupan, dalam pendidikan, pekerjaan,rumah tangga dan juga yang berkaitan dengan adat tradisi kuno yang cenderung merendahkan kaum wanita.

Beliau menginspirasi dengan semangat belajar, pantang menyerah, dan menembus kemustahilan dalam penelitian dengan belajar dan mencari referensi dan teori, yang menjadikan fondasi pemikiran dan memperoleh pandangan serta nilai yang berbeda dari sebelumnya. Beliau tak segan menyuarakan apa isi hatinya dengan pemikiran-pemikiran transformasional.

 Hal ini dibarengi dengan kinerja yang tidak memandang gender, misalkan dalam mempersiapkan peralatan wisuda yang dimana biasanya hanya laki-laki yang terlibat tapi saat beliau mendapat tugas pada divisi publikasi dan logistik, beliau mampu memberdayakan potensi mahasiswa terutama perempuan yang bisa setara dengan laki-laki bisa bekerjasama dan saling melengkapi. 

Hal yang selalu dilakukan dan memberikan perubahan besar kepada mahasiswa adalah dengan memberikan kepercayaan diri akan potensi yang besar yang harus digali oleh masing-masing individu, juga belajar dengan bahagia dan bangga dengan almamater, sehingga bisa menemukan jati diri yang sesungguhnya. Karena setiap niat yang baik akan menghasilkan output dan outcome yang luar biasa untuk kemaslahatan umat dan tentunya akan berefek kepada kompetensi diri yang otomatis akan berbanding lurus dengan usaha dan do'a.

Beliau adalah salah satu sosok Kartini kampus masa kini yang tidak akan lelah untuk memberikan kontribusi untuk kampus, dan mahasiswa. Teruslah berjuang dan berkarya untuk melahirkan Kartini-Kartini pada masa selanjutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun