Mohon tunggu...
Carla Sitorus
Carla Sitorus Mohon Tunggu... Mahasiswi Jurnalistik Fikom Unpad

Halo! Saya adalah seorang mahasiswi yang tertarik dengan hal-hal berbau entertainment. Also, I'm a beginner writer :)

Selanjutnya

Tutup

Bandung Pilihan

Lapo Legendaris Siagian: Memasak dengan Tradisi, Rasa Tak Terganti

30 Juni 2025   12:30 Diperbarui: 30 Juni 2025   12:25 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lokasi Lapo Siagian di dalam gang dengan plangnya yang kecil (Foto: Carla Sitorus)

Tersembunyi di dalam gang kecil tepat di pinggir jalan, sebuah rumah makan tradisional Batak bernama Lapo Siagian menyajikan beragam hidangan lezat khas suku Batak yang memanjakan lidah. Lapo ini terletak di Jl. H. Hasan No. 19A, Lebakgede, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, tak jauh dari Lapangan Gasibu. Jika belum tahu alamatnya, orang-orang pasti tidak akan menyadari keberadaan lapo hidden gem tersebut, karena papan nama laponya kecil dan berada di dalam gang dekat pintu masuk. 

Lapo legendaris yang hanya memiliki satu cabang lokasi ini buka setiap hari, dari pukul 11.00 hingga 17.00 WIB. Lapo Siagian sudah setia melayani pelanggan dengan menyajikan hidangan lezatnya sejak tahun 1964, tepatnya selama 61 tahun. Mik Siregar (53), pemilik Lapo Siagian, menyatakan bahwa lapo ini adalah wasiat terakhir dari Bapaknya sebelum meninggal dunia, sehingga menjadikan lapo ini sebagai bisnis keluarga yang turun-temurun. 

"Saya sudah mengurus lapo ini dari tahun 2004. Karena dari keluarga cuman saya yang laki-laki, jadi lapo ini memang wasiat terakhir dari Bapak ke saya untuk diterusin," ucap Mik.

Tidak hanya sebagai pemilik yang mengecek sistem kerja para pegawainya, Mik juga pandai memasak berbagai hidangan tradisional Batak serta menjadi mentor bagi pegawai-pegawainya yang bekerja di bagian dapur.

"Sebelumnya saya ngajarin pegawai dulu. Jadi, sekarang paling saya cuman ngontrol mutu masakan pegawai, rasa, dan mutu kualitas bahannya seperti apa. Kalau lagi nggak di lapo, saya pantau mereka dari CCTV."

Mik juga menambahkan bahwa meskipun para pegawainya sudah pandai memasak sesuai arahan darinya, terkadang ia masih bekerja di dapur untuk memasak jikalau pegawai yang sudah ahli masak sedang berhalangan hadir, "kadang-kadang kalau orang dapur lagi harus pulang kampung, saya ke dapur."

Meskipun berada di dalam gang yang kecil, lapo ini luas dengan menyediakan tujuh meja dan 34 kursi, dapur kering dan dapur basah yang cukup luas dengan peralatan masak yang lengkap, serta delapan orang pegawai yang siap mengakomodasi para pelanggan. Dari delapan pegawai tersebut, hanya dua pegawai yang bekerja di bagian dapur, sedangkan sisanya bekerja sebagai server dan penjaga kasir. 

Para pegawai tersebut sudah bekerja cukup lama, bahkan sudah ada yang bekerja selama belasan tahun. Gianto (34) sudah bekerja di Lapo Siagian selama 18 tahun, sejak tahun 2007. Ia bekerja di bagian dapur kering, yaitu yang bertanggung jawab dalam persiapan bahan-bahan memasak, seperti berbagai bumbu dan daging.

"Saya hanya potong-potong bahan, persiapan daging mentah dan bumbu sama saya, atas arahan dari Bang Mik juga. Nah, baru dieksekusi sama yang masak di dapur belakang," jelas Gianto.

Karena pengalaman kerjanya yang sudah belasan tahun, Gianto menyatakan bahwa bekerja di Lapo Siagian sangat berkesan bagi dirinya, "Senang karena banyak teman dari satu daerah, banyak orang Jawa. Sekarang sudah puluhan tahun di sini, jadi banyak pengalaman."

Kisah di Balik Berdirinya Lapo Siagian dan Tantangan yang Dilewati

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bandung Selengkapnya
Lihat Bandung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun