Mohon tunggu...
Hamdani
Hamdani Mohon Tunggu... Sang Musafir - Mencari Tempat untuk Selalu Belajar dan Mengabdi

Kilometer Nol

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Introspeksi Diri, Hakikatnya Usia Semakin Berkurang

27 Juni 2025   17:35 Diperbarui: 27 Juni 2025   17:35 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi/istockphoto.com)

Begitupun urainya, Allah SWT memberikan telinga, maka gunakan nikmat itu untuk mendengarkan perintah Allah. Demikian juga lisan agar mengucapkan zikir, berdoa, dan mengeluarkan kata-kata yang tidak menyakiti orang lain. Jika sudah demikian baru disebut takwa.

Maka selalulah introspeksi diri, tanyakan pada diri sendiri, dan renungkan setiap malam apakah kita hari ini sudah lebih baik dari kemarin? Ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam Alquran yang mengingatkan, lihatlah apa yang telah engkau siapkan untuk hari esok (QS: Al-Hasyar-18).

"Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat). Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan,"

Oleh karena itu saya mengajak kita semua untuk bertakwa kepada Allah, terlebih yang muda-muda, Allah SWT sangat mencintai anak muda yang bertakwa. Mengapa? Karena orang usia muda itu nafsunya sangat tinggi. Bayangkan jika dia mampu melawan nafsunya yang kuat itu tetapi kemudian dia dekat dengan Allah karena takwanya.

Sedangkan mereka yang sudah tua namun masih suka melakukan maksiat, masih suka memakai celana pendek keliling kampung, lari-lari di lapangan, maka baginya dosa dua kali lipat. Mengapa? Karena dengan usianya yang sudah tua itu tetapi belum sadar diri.

Ingatlah bahwa Allah SWT amat sangat teliti, sebagimana telah dijelaskan, setiap perbuatan baik meskipun sebesar biji zarah Allah akan memberikan balasan. Pun perbuatan buruk juga akan dibalas. Kita harus tahu bahwa ada malaikat di setiap sisi yang selalu mencatat amal kita, amal baik maupun buruk.

Kalau hidup di dunia kita hanya memikirkan uang, jabatan, dan duniawi saja kelak saat sakaratul maut yang ada dalam hati manusia adalah apa yang ia senangi dan kejar. Dia lupa kepada Allah SWT. Akhirnya ketika berada didalam kubur akan sulit menjawab pertanyaan malaikat.

"Maka di tahun baru Hijriyah ini mari kita jadikan momentum untuk hijrah, berpindah dari yang buruk kepada hal yang baik. Meningkatkan amal baik dan kualitas ketakwaan kita kepada Allah SWT agar setelah meninggalkan dunia ini nantinya kita dapat mempertanggungjawabkan semua yang telah kita kerjakan di dunia menjadi lebih mudah saat dihisap oleh Allah SWT," pungkasnya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun