Mohon tunggu...
Hamdani
Hamdani Mohon Tunggu... Konsultan - Sang Musafir - Mencari Tempat untuk Selalu Belajar dan Mengabdi

Kilometer Nol

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Ini Manfaat Membangun Merek bagi UMKM

28 Oktober 2018   19:01 Diperbarui: 30 Oktober 2018   19:34 1695
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: shutterstock

"Sering kali merek hanya diperlakukan sebagai sekedar nama, padahal merek lebih dari sekedar nama. Bahkan identitas yang sangat unik dari sebuah produk". Hamdani

Apa yang terbayang pertama kali ketika Anda mendengarkan kata merek? Begitu pertanyaan yang selalu saya lontarkan kepada para peserta pelatihan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang rata-rata usaha mereka sudah berjalan puluhan tahun namun produk mereka tidak bermerek.

Berbagai jawaban pun bermunculan satu persatu dari para peserta pelatihan. Ada yang menjawab bahwa membuat merek itu sulit, memerlukan tenaga ahli untuk mendesainnya, dan ia tidak memiliki tenaga itu. Jawab salah seorang. Menurutnya merek itu sebuah nama yang dibuat oleh mereka yang mempunyai ilmu tinggi. Dan jawban tersebut diamini oleh sebagian peserta yang lainnya.

Namun ada juga yang mengatakan bahwa merek itu sangat melekat dengan logo, nama, warna, dan kesan glamour atau mewah yang dapat dimunculkan melalui simbul, tulisan, dan sebagainya. Lalu mereka mencontohkan beberapa merek besar produk-produk terkenal di pasar.

Benar, jawaban mereka tidaklah salah. Bahkan jika kita membaca Amarican Marketing Association memberikan definisi tentang merek pun demikian, sebagai nama, istilah, tanda, simbul, atau rancangan, atau kombinasi hal-hal tersebut. Yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang/jasa dari sekolompok barang yang lain dan untuk membedakan dari produk pesaing.

Jadi, secara teori sedikit banyak pelaku UMKM sudah mengetahui tentang merek. Akan tetapi ketika saya menanyakan, siapa saja yang sudah membangun merek produk atau usaha? Lalu suasana kelas menjadi sepi, semua peserta terdiam. Yang terjadi adalah para peserta saling memandang satu sama lain.

Melihat kondisi tersebut, saya mulai membaca apa kira-kira yang sedang mereka pikirkan. Nah untuk memastikan saya pun mengajukan pertanyaan kembali. Berarti bapak/ibu meskipun sudah puluhan tahun menjalani usaha namun belum ada membangun merek? Dan mereka secara floor menjawab serentak "iyaaaa betul".

Pelatihan UMKM/dokumentasi pribadi
Pelatihan UMKM/dokumentasi pribadi
Akhirnya terkuak juga mengapa mereka takut atau pun ragu-ragu untuk membangun merek.

Sebenarnya bukan kesalahan para pemilik UMKM jika ternyata mereka ragu-ragu untuk menerapkan strategi building brand bagi bisnisnya. Selama ini banyak mitos yang berkembang dalam masyarakat kita tentang merek. Akibatnya mereka menjadi takut untuk menumbuhkan merek dalam bisnisnya. Ada beberapa alasan mengapa UMKM enggan membangun merek:

UMKM menganggap berbiaya mahal (fakta/mitos)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun