*WUB dan OK OCE*
*Catatan Rakerda OK OCE*
  Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan saat kampanye Pilgub Periode kedua, menjanjikan akan menciptakan  100.000 wirausahawan baru di era kedua kepemimpinannya
Janji itu ditunaikan  dengan gerakan WUB (Wirausaha Baru). WUB dimulai dengan memberikan pelatihan, pendampingan, permodalan sampai pemasaran, pelatihan terbagi dua kelas yaotu kelas belum memulai bisnis (pemula) dan kelas sudah punya bisnis untuk di scale up
saya terlibat secara aktif dalam Gerakan WUB sebagai pendamping di Kota/Kab. Bekasi, ada sekitar 40 orang dari 200 orang peserta WUB yang saya dampingi, banyak ragam usaha yang ditekuni peserta WUB mulai dari Fashoin, Craft, kuliner sampai bisnis Jasa.
Dampak positif dari WUB adalah perubahan pola pikir pelaku UMKM, dari tertutup menjadi terbuka, materi  pelatihan yang terdiri dari : mainshet berpikir, motivasi, testimoni pengusaha sukses,managemen usaha sampai tehnik pengemasan membuat para Wirausaha baru tergerak untuk memajukan usaha lebih baik lagi.
Sayang kegiatan bagus ini tidak dilanjutkan di era Ridwan Kamil, saya sempet menanyakan para pemangku Kepentingan WUB, ternyata memang program sejenis WUB tidak ada lagi.
OK OCE adalah program unggulan Anies-Sandi saat kampanye Gubernur DKI, semangatnya sama dengan WUB, menjadikan pelaku UMKM sebagai pilar pembangunan, men scale up dan bisa menjadi penggerak ekonomi Indonesia.
Saya tidak terlalu tahu program OK OCE ini, hanya sering mendengar dan membaca karena program itu adanya di DKI Jakarta sedangkan saya di Jawa Barat.
Hingga akhirnya Sandi terpilih sebagai Cawapres program OK OCE dinaikan levelnya sebagai salah satu program unggulan pasangan Prabowo sandi.
Hari minggu kemarin saya mengikuti Rakerda Ok OCE Bekasi, saya menjadi paham isi dalam gerakan OK OCE, prinsipnya tidak jauh berbeda dengan WUB, namun punya satu kelebihan yang tidak saya temukan pada WUB.
OK OCE di inisiasi para relawan dalam menggerakannya, tidak ada kucuran dana dari pusat, mereka melakukan secara mandiri, Â saya dan teman-teman kumpul di arena Rakerda patungan membayar Rp 100.000 untuk sewa tempat dan konsumsi, bagi yang ingin memiliki kaos OK OCE Â juga tidak gratis harus membeli.
Artinya sejak awal sudah dibangun kesadaran para pelaku UMKM kalau ingin maju, bergerak dengan kesadara dan biaya sendiri, bukan sebangsa Pasnabung (Pasukan Nasi Bungkus), mainshet kemandirian ini penting karena disitulah kekuatan pelaku UMKM.
Para inisiator ternyata lumayan mumpuni dalam mengurai apa itu OK OCE tanpa muatan politik atau kampanye vulgar untuk memilih pasangan Prabowo-Sandi, mereka justru memberikan motivasi bisnis yang memang diperlukan para UMKM skala pemula, jadi gerakan OK OCE ini lebih mirip gerakan kesadaran ekonomi ketimbang politik.
Mereka juga sudah membuat jejaring dengan membentuk kordinator di tingkat nasional sampai tingkat kelurahan, sebuah gerakan swadaya dahsyat yang jika dikelola dengan baik akan bisa menjadi gerakan ekonomi maha hebat dalam meningkatkan skala UMKM.
Jika Prabowo-Sandi menang, gerakan ini pastinya akan mendapat dukungan penuh dari pemegang kekuasaan tertinggi karena Sandi adalah konseptor dan inisiator utama OK OCE
Kekurangan WUB adalah inisiator digerakan pemerintah, ya kalau sudah dilakukan birokrat sebuah kegiatan akan terdistorsi menjadi by proyek bukan by disain.
OK OCE tanpa bantuan pemeritah secara nasional sudah bergerak, para inisiator dan mentor mau bekerja dengan sukarela, akan lebih hebat jika kelak pasangan 02 menang yang keduanya berlatar belakang bisnis yang punya kepedulian tinggi kepada UMKM, kolaborasi penggerak OK OCE dengan pemerintah insya allah menjadikan UMKM indonesia akan semakin jaya.
Afif Ridwan.
Peserta Rakerda dan TOT Mentor Wirausaha OK OCE Bekasi