OK OCE di inisiasi para relawan dalam menggerakannya, tidak ada kucuran dana dari pusat, mereka melakukan secara mandiri, Â saya dan teman-teman kumpul di arena Rakerda patungan membayar Rp 100.000 untuk sewa tempat dan konsumsi, bagi yang ingin memiliki kaos OK OCE Â juga tidak gratis harus membeli.
Artinya sejak awal sudah dibangun kesadaran para pelaku UMKM kalau ingin maju, bergerak dengan kesadara dan biaya sendiri, bukan sebangsa Pasnabung (Pasukan Nasi Bungkus), mainshet kemandirian ini penting karena disitulah kekuatan pelaku UMKM.
Para inisiator ternyata lumayan mumpuni dalam mengurai apa itu OK OCE tanpa muatan politik atau kampanye vulgar untuk memilih pasangan Prabowo-Sandi, mereka justru memberikan motivasi bisnis yang memang diperlukan para UMKM skala pemula, jadi gerakan OK OCE ini lebih mirip gerakan kesadaran ekonomi ketimbang politik.
Mereka juga sudah membuat jejaring dengan membentuk kordinator di tingkat nasional sampai tingkat kelurahan, sebuah gerakan swadaya dahsyat yang jika dikelola dengan baik akan bisa menjadi gerakan ekonomi maha hebat dalam meningkatkan skala UMKM.
Jika Prabowo-Sandi menang, gerakan ini pastinya akan mendapat dukungan penuh dari pemegang kekuasaan tertinggi karena Sandi adalah konseptor dan inisiator utama OK OCE
Kekurangan WUB adalah inisiator digerakan pemerintah, ya kalau sudah dilakukan birokrat sebuah kegiatan akan terdistorsi menjadi by proyek bukan by disain.
OK OCE tanpa bantuan pemeritah secara nasional sudah bergerak, para inisiator dan mentor mau bekerja dengan sukarela, akan lebih hebat jika kelak pasangan 02 menang yang keduanya berlatar belakang bisnis yang punya kepedulian tinggi kepada UMKM, kolaborasi penggerak OK OCE dengan pemerintah insya allah menjadikan UMKM indonesia akan semakin jaya.
Afif Ridwan.
Peserta Rakerda dan TOT Mentor Wirausaha OK OCE Bekasi