Mohon tunggu...
Candra Permadi
Candra Permadi Mohon Tunggu... Penerjemah - r/n

r/n

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Buah Kesabaran Milwaukee Bucks

9 November 2022   19:51 Diperbarui: 13 November 2022   12:31 498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sayang, meski dari sisi geografis amat potensial untuk mendatangkan banyak fans, Milwaukee bukan New York atau Los Angeles yang banyak dikenal sebagai kota yang sibuk. Milwaukee juga bukan Miami yang dikenal amat hidup karena iklimnya yang panas dan terletak di wilayah pantai.

Tanpa banyak keriuhan dan sorotan media, praktis Milwaukee Bucks juga bukan tim yang mudah mendatangkan nama-nama besar.

Praktis cara mereka membangun tim lebih banyak disokong oleh kemampuan mereka memilih rookie seperti Sidney Moncrief (1979) dan Alston Lister (1981) serta disokong mantan playmaker yang pernah menjadi juara bersama Boston Celtics pada tahun 1981 Nate Archibald.

Meski punya defense dan serangan balik yang bagus, serta scorer produktif seperti Moncrief, mereka kesulitan menghadapi Boston Celtics yang dikamandoi forward kreatif seperti Larry Bird yang mengandalkan operan antar pemain sehingga pola serangan kerap tak terduga.

Tanpa memiliki banyak shooter akurat Bucks meski menyerah 4-1 di final wilayah 1984.

basketballcoaches.com 
basketballcoaches.com 


four-out-2-635e158308a8b553fb195122.jpg
four-out-2-635e158308a8b553fb195122.jpg
Selepas penampilan menjanjikan di partai semifinal wilayah, prestasi Bucks cenderung menurun, serta sempat berpuasa mengarungi babak playoff selama 7 musim sejak tahun 1991.

Penampilan Bucks mulai membaik sejak mereka mendatangkan rookie Glenn Robinson (1994) Ray Allen (1996), dan Rafer Alston (1998). Mengandalkan umpan-umpan matang legenda Houston Rockets, Sam Cassell, Bucks era Allen tampil memikat karena mengandalkan gerakan tanpa bola Ray Allen yang langsung menembak begitu menerima umpan, persis seperti yang biasa diperagakan duet Splash Brother, Klay Thompson dan Stephen Curry di Warriors. Sayang, mereka harus takluk di tangan Allen Iverson yang menggendong timnya kelak ke final NBA 2001 seorang diri lewat tembakan-tembakan akuratnya, serta rebound Dikembe Mutombo yang mengungguli Ervin Johnson di bawah jaring dalam hal rebound (mengingat center tangguh di era lalu memang jadi primadona).

Sayang setelah Ray Allen pindah ke Boston Celtics, penampilan Bucks cenderung biasa meski perannya diisi superstar Gary Payton, yang dikenal sebagai poin guard tangguh di eranya.

Selama beberapa musim kemudian, Bucks lebih sering menjadi penggembira di babak playoff (jika lolos) lantaran empat kali kandas di putaran pertama di babak playoff.

Peruntungan Bucks mulai berubah sejak mereka mendatangkan adik saya Giannis Antetekounmpo (ngaku-ngaku) pada tahun 2013, meski penampilannya mulai menandjak selepas ototnya perlahan mulai terbentuk,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun