Mohon tunggu...
Candra Permadi
Candra Permadi Mohon Tunggu... r/n

r/n

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Detail-detail Menarik Serial "Bodyguard"

23 September 2019   17:40 Diperbarui: 30 September 2019   09:33 1730
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bodyguard | Netflix Official Site (netflix.com)

Mungkin banyak yang udah denger atau bahkan nonton serial Bodyguard. Serial enam episode yang nyeritain David Budd, seorang pengawal dari kepolisian yang ditunjuk jadi pengawal Home Secretary lantaran berhasil mencegah aksi teror dalam kereta.

Kesan awal bisa dibilang menarik, meski bukan bukan hal yang baru, terutama jika melihat peran vital Home Secretary atau yang di sini dikenal sebagai Sekretaris atau Menteri Dalam Negeri Britania Raya di dunia nyata.

Home Secretary Britania Raya bukan cuma menangani urusan kewarganegaraan tapi juga keamanan nasional di Britania Raya. Seenggaknya berdasarkan tugas dan tanggung jawab Home Secretary, saya berharap bisa menikmati aksi Budd dalam melindungi Menteri Julia Montage dari aksi teror atau seenggaknya demonstrasi atau sejenisnya.

Maklum, sedari awal udah digarisbawahi tebel banget klo Montage dikenal sebagai menteri yang ngedukung pengiriman tentara Inggris ke wilayah konflik. 

filmaffinity.com
filmaffinity.com
Terlebih, secara umum, kebijakan yang sedang dan sudah ia susun amat mendukung pengawasan dan penguatan keamanan nasional yang bisa berujung pada timbulnya korban jiwa, baik dari pihak masyarakat sipil atau tentara Inggris sendiri, bahkan mungkin orang-orang yang kepentingannya sedikit terampas andai kata kebijakan tersebut jadi benar-benar disetujui, termasuk orang-orang yang ada di lingkar Montage sendiri. 

Protes dan serangan luar dalam jadi konsekuensi logis dari apa yang Montage kerjakan. Jadi, seenggaknya boleh dong, saya sedikit berharap adegan heroik dengan bumbu gedebak-gedebuk di sana-sini. Sayang, harapan saya sedikit meleset, seenggaknya di awal.

Yang saya temuin justru lebih banyak detail remeh yang bikin saya nyengir di sana-sini padahal sama sekali nggak lucu. Detail yang kelak bikin ceritanya ngalir logis, ngejutin, dan boleh dibilang seru tanpa banyak pake gaya tarik ulur kayak suspense kebanyakan.

Detail yang bikin saya nyengir pertama adalah kuku pelaku teror bom bunuh diri. Nggak tau kenapa ngeliat kuku mbak Nadia Ali, yang nggak beda jauh dari kuku jari saya eh orang kebanyakan, saya jadi otomatis komen dalam hati. Coba deh kukunya pake kuteks atau kliatan abis menikur, kayaknya komen saya bakal beda deh.

Blom lagi saya dibuat tersenyum simpul waktu cameraperson sengaja ngarahin kamera ke bagian "people also search for" sewaktu Budd lagi nyari  profil singkat Julia Montage. Buat saya apa yang dilakuin Budd ibarat "sambil menyelam minum air." Buat Budd, kegiatan meng-google profil Montage bikin Budd lebih memahami siapa siapa yang akan dikawalnya. Bagaimana rekam jejak kariernya, pola pikir, kebijakan-kebijakan yang sedang dan pernah Montage susun dan sebagainya. 

Buat saya eh kita, lewat sorot kamera yang diarahkan ke komputer jinjing Budd, walaupun rasanya terlalu simpel, kita bukan cuma jadi tau siapa itu Julia Montage, tapi juga orang-orang yang ada di sekitar beliau, yang memang perlu kita tau, misal siapa perdana menteri Inggris serta status hubungan Montage saat ini, tanpa perlu disampaikan lewat adegan yang wah atau gimana gitu. 

Meski terbilang remeh, dua detail barusan, sekali lagi, bikin ceritanya tetep ngalir dan tetep logis dari awal sampe belakang. Kan nggak lucu klo film tentang pemerintahan Britania Raya tapi sama sekali nggak menyebut siapa perdana menterinya.

Saya juga terkesan dengan bagaimana penulis skenario Jed Mercucio mengembangkan karakter Julia Montage, terutama saat muncul di hadapan Budd untuk pertama kalinya dari pintu kanan belakang mobilnya. Alih-alih memasang wajah penuh senyum, Montage memasang ekspresi kusut tanda tak acuh. 

Anehnya bukannya protes karena figur publik sama sekali tidak ramah seperti "harapan" saya dan banyak orang, bagi saya, ekspresi Montage yang terkesan ketus itu bikin cerita serasa natural, sesuai dengan atmosfer cerita yang sedang terjadi, dan bikin saya pengen tau lebih banyak tentang sosok Montage. 

Lagi pula, klo dipikir-pikir, kita juga nggak perlu selalu ngeliat figur publik selalu tampil manis di depan publik. Terlebih yang bersangkutan juga lagi buru-buru.

Sosok Montage yang "nggak sempurna" justru malah bikin potensi konflik yang bisa kita temui bisa makin beragam. Mulai dari konflik khas cerita khas action thriller, sampai konflik ala opera sabun, yang klo mo dibikin di mari episode-nya bisa sampe ratusan #eh.

Entah pemirsa yang budiman akan menganggapnya menarik atau tidak. Entah untuk kepentingan jalan cerita atau memang mengamodasi episode yang memang tidak terlalu panjang layaknya miniseri-miniseri Inggris lain, beberapa adegan yang berpotensi menjadikan serial tersebut menjadi serial panjang justru nggak dibikin berlarut-larut, meski bukan berarti diabaikan.

Misal ketika Channel Dyson, asisten yang turut keluar dari pintu mobil yang sama dengan Home Secretary di awal cerita, mengadu pada seorang penulis yang bekerja di suatu media tak lama setelah Channel dipecat, salah satunya, karena tidak sengaja menumpahkan kopi pada blazer ibu menteri.

Alih-alih menganggap informasi yang Channel berikan sebagai "ikan besar", penulis tadi justru meminta Channel memberi bukti yang konkret kalau ia tidak ingin disebut sebagai seorang perajuk yang sakit hati lantaran diberhentikan.

Bagi yang belum menonton serial ini, mungkin bisa menebak potensi cerita lain yang bakal muncul di cerita bodyguard seperti ini, tanpa perlu saya bagikan detailnya. Potensi cerita yang juga muncul dalam film The Bodyguard (1992) yang dibintangi Whitney Houston atau film Jet Li, Bodyguard from Beijing (1994).

Uniknya, meski sisi-sisi "menarik" tersebut nggak dikembangkan secara mendalam, alur cerita  yang dikembangkan dari detail-detail "seru lain" yang ditampilkan sejak  awal cerita ini dimulai tetap berhasil memikat rata-rata 14 juta penonton untuk tiap episodenya.

Saya sendiri nggak tau apakah jumlah penonton segitu terbilang banyak apa nggak untuk serial di Britania Raya. Yang jelas, penduduk Britania Raya di Britania Raya sendiri kurang lebih berjumlah 72 juta orang.  

Bukan cuma disukai sekitar seperlima populasi Britania Raya, Bodyguard juga mendapat nomasi Golden Globe 2018 untuk serial terbaik. Meski tidak menyabet penghargaan sebagai serial terbaik, peran Richard Madden sebagai pengawal diganjar penghargaan sebagai aktor terbaik pada ajang yang sama.

Konon Madden berhasil menyabet penghargaan sebagai aktor terbaik karena berhasil menginterpretasikan sosok pengawal sekaligus veteran perang yang mengalami gejala gangguan stres pascatrauma (PTSD) meski sepanjang kurang lebih 330 menit serial ini tayang,  Budd mungkin total hanya menunjukkan gejala PTSD sekitar sepuluh sampai lima belas menit atau bahkan kurang.

Terlepas dari menarik tidaknya serial ini menurut Anda dan saya, harapan saya cuma satu. Walaupun banyak yang nonton, saya harap sutradaranya ngga berencana bikin sekuel, dah itu aja.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun