Mohon tunggu...
Candra Permadi
Candra Permadi Mohon Tunggu... Penerjemah - r/n

r/n

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Serial Pennyworth, Sejarah Awal Batman yang Nggak Kerasa Batman-nya

5 Agustus 2019   12:36 Diperbarui: 7 Agustus 2019   08:06 1745
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: thenerdaily.com

Budaya tahun 1960-an di Inggris dan Amerika Serikat memang terkesan nakal, di mana kebebasan terasa tanpa panduan, meskipun pada dasarnya tanggung jawab setiap tindakan dan keputusan individu pada era tersebut perlahan mulai diserahkan pada indivdu yang bersangkutan, termasuk kebebasan yang diberikan orangtua Pennyworth dan Winikus pada putra-putri mereka dalam memilih jalan hidupnya masing-masing.

Kebebasan yang tentu saja tidak semulus papan setrikaan karena pada dasarnya dari situlah salah satu alasan kenapa cerita serial ini bisa berkembang.

Terlepas beberapa kesan negatif yang kebetulan digambarkan dalam serial Pennyworth, serial ini menunjukkan beberapa nilai positif yang sedikit terlupakan karena penulis skenario Pennyworth tidak menganggapnya istimewa misalnya lewat kehadiran karakter  Deon "Bazza" Bashford yang berkulit hitam. 

Seperti kita tahu, era tahun 1960-an bukan hanya era kebebasan tetapi juga era kesetaraan, di mana masyarakat Eropa dan Amerika Serikat mulai memandang bahwa setiap manusia itu sama. Kebetulan tanpa perlu menyuarakan slogan tersebut, Pennyworth dan rekan sesama veteran, bahkan semua karakter dalam serial ini, baik lawan maupun kawan, memandang Bazza sebagai tentara apa adanya.

Bukan cuma sosok Bazza yang digambarkan apa adanya, tetapi juga sosok Esme Winikus yang tetap bersahaja, hangat, berani, dan melankolis tanpa tanda kutip terlepas apa pun profesinya.

Capture dari film Pennyworth
Capture dari film Pennyworth

Terlepas dari ceritanya yang menjanjikan, saya sedikit terganggu dengan detail yang nempel di sana-sini yang membuat saya tersenyum simpul. Meski berlatar tahun 1960-an, entah kenapa, saya merasa diajak menonton nuansa wah Inggris zaman film Fantastic Beast yang meski terasa wah terasa terlalu tua untuk zamannya.

Belum lagi nonton bijimana penjahatnya jalan, gagah sih, tapi kerasa kayak dramatisasi film tahun 1940-an #eh. Begitu juga ketika ngeliat gerombolan penjahat bertopi yang lebih kerasa kayak film yang berlatar tahun 1920-an. Rasanya semua serasa campur aduk.

Capture dari film Pennyworth
Capture dari film Pennyworth
Pun ketika melihat senjata dan kendaraan yang dipakai Pennyworth dan teman veterannya. Rasanya kalau saya jadi mereka, saya nggak percaya kalau di awal tadi saya memilih menjadi doorman perlente #eh.

Capture dari film Pennyworth
Capture dari film Pennyworth

Kalo sekedar ngeliat dari episode pertama, entah ceritanya memang kompleks atau saya yang terlalu serius ngeliat serial yang dari sononya emang cuma fiksi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun