Mohon tunggu...
Candra Permadi
Candra Permadi Mohon Tunggu... Penerjemah - r/n

r/n

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Steve Nash: Cedera dan Mentor Tanpa Cincin Juara

12 Agustus 2016   14:01 Diperbarui: 13 Agustus 2016   07:59 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Amar'e Stoudemire (32), Steve Nash (13), Shawn Marion (31) dan Leandro Barbosa (10) < http://www4.pictures.gi.zimbio.com/>

Boris Diaw, Shawn Marion, James Jones, Leandro arbosa maen bareng <Barwww.82games.com></Barwww>
Boris Diaw, Shawn Marion, James Jones, Leandro arbosa maen bareng <Barwww.82games.com></Barwww>
http://www.82games.com/
http://www.82games.com/
Bukan cuma Jones, empat rekannya juga mendapat cincin dari tim masing-masing. Phoenix memang bukan pengirim alumni terbanyak. Saya mencatat Washington mengirim delapan wakil dalam empat musim berturut-turut. Wizard hanya baru absen musim lalu. Berikut adalah pemain yang sempat memperkuat Wizard: Brendan Haywood (2001-2010), Brian Cardinal (2002), Caron Butler (2005-2010), Juwan Howard (1994-2001), Mike Miller (2009-2010), Rashard Lewis (2010-2012) Ronny Turiaf (2011-2012), dan Shaun Livingston (2010).   

Indiana Pacers ada di peringkat kedua. Brandon Rush (2009-2010), Dahtay Jones (2009-2011), James Jones (2003-2005), Jeff Ayres (2011-2012), Leandro Barbosa (2011), dan Peja Stojakovic (2006).

Roster dua tim di atas belum pernah bermain dalam periode yang sama. Mereka hanya bersimpang jalan. Slisipan orang Zimbabwe bilang (perasaan jawa deh). Tidak seperti para starter Phoenix. Semua bermain bersama Steve Nash. Meski, Frye datang belakangan. Nama mereka masuk dakam daftar juara, minimal satu.

Mereka memainkan permainan yang sama seperti yang biasa mereka mainkan di tim terkini. Cepat, sederhana, dan enak dilihat.  Mengapa mereka baru menang sekarang? Itulah kenapa saya ngalor-ngidul bikin corat-coret sepuanjaaaaaang ini. Alasannya bukan cuma satu. Bukan defense yang kurang pas, tapi kini mereka menemukan tim yang tepat. Tim mereka dikenal punya skema yang khas. Kita sudah tahu bagaimana San Antonio menari, para pemain Mavericks mengejar bola, atau Golden State memainkan pick and roll-nya. Beda dari Phoenix Suns, kata Steve Kerr. Seenggaknya empat detik, menurut saya. Kerr memang layak berpendapat. Toh, beliau memang General Manager Phoenix (2010).

Mereka mungkin bukan bintang utama. Meski begitu, mereka tahu cara mengembalikan keceriaan, menghidupkan permainan, dan membuat perbedaan, dari tempat yang tepat, bangku cadangan. Mereka belajar itu semua dari yang terbaik, Steve Nash. Sosok yang justru tidak akan  bisa menjadi juara sebagai pemain. Nash memang sudah undur diri dari lapangan lantaran cedera.

Saya sendiri nggak tau kenapa Nash nggak sempat jadi juara. Charles Barkley, Karl Malone dan John Stockton juga sama. Hanya nyaris. Meski begitu, boleh kan saya eh kita menduga. Tentu aja boleh, saya yang nyorat-nyoret sendiri ini. Ngeliat  gimana roster 2006-2007 satu per satu jadi juara, rasanya Nash lebih dari mampu. Nash mungkin cuma belom nemuin sosok yang bisa ngembaliin keceriaan dari sisi lapangan, kayak yang  rekan-rekannya lakukan sekarang.


kelupaan, makasih   admin, buat tambahan, koreksi, editan, hl-an, masukan, dan saran. kalok yang baca mo nambahin, ngurangin, ngoreksi, ngasih masukan , sarapandan kripik saya seneng banget loh, enelan, sekian kurang lebihnya saya mohon maap dan terima pastel 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun