Mohon tunggu...
Candra Permadi
Candra Permadi Mohon Tunggu... Penerjemah - r/n

r/n

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Steve Nash: Cedera dan Mentor Tanpa Cincin Juara

12 Agustus 2016   14:01 Diperbarui: 13 Agustus 2016   07:59 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Amar'e Stoudemire (32), Steve Nash (13), Shawn Marion (31) dan Leandro Barbosa (10) < http://www4.pictures.gi.zimbio.com/>

Kita bisa melihat keahlian para pemain Phoenix dalam membaca mismatch pada detik 0:36. Mismatch bukan cuma terjadi antara Boris Diaw (3) dan Jason Collins (35) tetapi juga Shawn Marion (31) dan Marc  Jackson (44). Keduanya dijaga oleh pemain yang terlihat lebih pendek dari mereka. Pola ini memungkinkan keduanya lebih leluasa menembak atau mengumpan. 

Diaw melihat Jason Collins (2,13 m) berdiri terlalu bungkuk. Ia sengaja mendekat agar Collins bisa berada tepat di belakang Marion (2,01). Begitu menerima umpan, Marion bergerak ke paint area tanpa terkawal.

Bukan cuma Diaw, Marion pun bisa mengumpan seperti terlihat pada menit 3:56. Marion melihat Diaw yang berdiri bebas dalam paint area. Diaw leluasa masuk ke paint area lantaran Shandon Anderson (49) berdiri terlalu jauh darinya. Shaquile O’neal (32) terlambat menutup ruang gerak lantaran terhalang Kurt Thomas.  Bola meluncur masuk hanya enam detik sejak bola digulirkan.


http://i.azcentral.com/ (Grant Hill masuk ke silinder berisi nitrogen adem )
http://i.azcentral.com/ (Grant Hill masuk ke silinder berisi nitrogen adem )
Permainan cepat membuat pemain cepat lelah dan rentan cedera. Tim training Phoenix merupakan yang terbaik di NBA. Mereka dikenal tahu bagaimana mengembalikan kebugaran para pemain. Salah satunya dengan  cyrosauna. Cyrosauna dilakukan dengan cara menempatkan pemain ke dalam bak silinder berisi gas nitrogen bersuhu –110 C. Ketika silinder berputar, suhu makin menurun hingga -160 C hingga -170 C. Perubahan suhu memicu sistem imun mengalirkan darah kaya nutrisi pada organ-organ vital. Badan mereka akan terasa lebih rileks setelah tiga menit. Grant Hill merasakan sekali manfaatnya. Hill rata-rata hanya absen dua pertandingan babak reguler pada musim 2008-2011. Hill biasanya bisa absen lima belas sampai lima puluh pertandingan pada sepuluh musim sebelumnya.
Nggak heran sih rentan cedera kalok model maennya begini <sportige.com>
Nggak heran sih rentan cedera kalok model maennya begini <sportige.com>
Bukan cuma mengembalikan kebugaran, Staf training Phoenix  juga dikenal mampu menjaganya. Steve Nash hanya absen delapan pertandingan selama musim 2004-2006. Terbilang sedikit. Nash telah mengalami cedera tulang belakang sejak masih memperkuat Dallas Mavericks. Permainan ekspresif Nash membuat sendi pada ruas tulang belakangnya cedera. Cedera tulang punggung membuat bagian tubuh lain ikut rentan, hamstring, misalnya. Beberapa kali kambuh, kalau tidak bisa dibilang sering, ketika bermain bersama Lakers.  Bukan cuma tulang belakang, Nash juga sempat mengalami nyeri bahu, lebam betis, dan kelelahan selama memperkuat Dallas. Nash bisa rehat sekitar lima belas sampai empat puluh pertandingan  reguler di musim-musim awal cederanya.  Meskipun demikian, cedera tidak menghalanginya berprestasi. Dirk Nowitzki, Steve Nash, dan Michael Finley pernah membawa Dallas masuk babak playoff untuk pertama kali dalam satu dasawarsa terakhir.

Prestasi ini tidak bisa dilepaskan dari sosok Rick Celebrini. Sejak mengalami cedera tulang belakang, Nash memang mempelajari biomekanika dengan bantuan pelatih kebugarannya tersebut agar lebih memahami cederanya sendiri. Nash belajar tentang cara kerja otot tubuhnya, bukan hanya dari sisi fisiologi dan anatomi, tetapi juga stastistik, kimia, dan model matematika. Pengetahuan ini membantu Nash memahami program penguatan tulang belakang yang disusun Calebrini.

Walaupun memiliki prestasi yang meyakinkan. riwayat cedera mendorong Mark Cuban untuk tidak memperpanjang kontrak Nash. Cuban juga ingin membangun tim  berintikan pemain muda seperti Jason Terry, Dirk Nowitzki, dan Atawn Jamison.  


Steve Nash pun kembali bermain untuk Phoenix. Ia Phoenix dua kali mencapai final wilayah selama tujuh tahun masa baktinya. Ia rata-rata hanya melewatkan maksimal lima sampai tujuh pertandingan pada enam tahun pertamanya. Tiga kali lebih sedikit dibandingkan ketika masih bermain untuk Dallas.

Tim kebugaran Phoenix memang unik. Aaron Nelson dan timnya selalu memastikan cedera pada satu bagian tubuh tidak mempengaruhi bagian tubuh yang lain. Mereka menyusun program kebugaran agar Nash mampu bermain efektif selama 35 menit.

 

advance-password-recovery-57acd0abd37e61203d73e399.jpg
advance-password-recovery-57acd0abd37e61203d73e399.jpg
Mereka meminta Nash menjaga kestabilan tubuhnya sepanjang musim. Nash juga diharuskan menjaga bobot tubuhnya selama libur untuk mencegah risiko cedera tulang belakang. Ia pun hanya diberi rehat lima hari selama libur kompetisi agar kebugarannya tetap terjaga, tujuh sampai sembilan hari lebih singkat dari masa rehat atlet pada umumnya. Ia dibekali program latihan untuk memperkuat bagian tubuhnya yang sehat. Salah satunya adalah exercise dengan bola bosu. Nash berdiri dengan satu kaki sembari memegang dumbel selama sembilan puluh detik. Exercise ini ini diulang 12-30 kali  dalam tiga sesi untuk melatih kelenturan dada dan punggung. 

Biar anggota tubuh Nash bertenaga, doi maenan dumbel ma bola bosu <suber gambar dari nba.com, gitu juga atasnya>
Biar anggota tubuh Nash bertenaga, doi maenan dumbel ma bola bosu <suber gambar dari nba.com, gitu juga atasnya>
Nash juga diberi latihan kardiovaskular untuk mencegah cedera. Prinsipnya sama dengan cyrosauna. Kegiatan dilakukan untuk memperlancar aliran darah. Bermain basket, sepakbola, atau tenis merupakan contoh-contohnya. Latihan yang amat cocok untuk Nash. Nash memang dikenal suka bermain sepak bola sejak lama. Itulah program latihan Steve Nash pada awal musim 2007-2008.

Semua dilakukan untuk menjaga kebugaran Nash selama musim kompetisi. Satu-satunya musim di mana Nash bermain nyaris penuh dalam babak reguler untuk Phoenix. Nash bermain atraktif dalam 81 pertandingan. Sayang Phoenix langsung kalah di babak pertama playoff. San Antonio Spurs mengalahkan Phoenix Suns 4-1. Offense might win some games, but defense wins championships.  Tidak selamanya tepat tapi mendapat pembenaran kali ini. Tim terkokoh keempat melawan tim paling ofensif di masanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun