Mohon tunggu...
Calvin JordanSimanjuntak
Calvin JordanSimanjuntak Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Swasta D.I.Yogyakarta

Mahasiswa, D.I.Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Film

Membahas Genre The Wedding Melalui "Milly & Mamet" (2018)

20 September 2021   17:48 Diperbarui: 20 September 2021   18:00 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kehidupan Pernikahan Sumber : kompasiana.com

Film menjadi salah satu produk media massa yang masih digemari oleh masyarakat luas. Hal ini dilihat dari jumlah penonton yang meningkat, 2015 (16,2 Juta), 2016 (34,5 Juta), 2017 (40,5 Juta), dan 2018 (50 Juta). 

Membahas mengenai film terdapat kata yang kerap kali dibahas dan menjadi referensi atau hal favorit bagi penonton, genre. Genre menjadi hal yang erat dengan film dan mengarah pada referensi atau kesukaan saat seseorang memilih film apa yang akan ditonton.

Kali ini akan dibahas sedikit pengertian mengenai apa itu genre, serta akan membahas salah satu genre yang jarang dibahas. Genre yang dibahas kali ini berkaitan tentang pernikahan atau genre The Wedding. 

Genre The Wedding erat kaitannya dengan budaya di suatu daerah mengenai pernikahan. Namun sebelum membahas lebih jauh kita akan berkenalan terlebih dahulu mengenai pengertian genre.

Genre

Genre menyinggung selera seseorang ketika memilih jenis film yang akan ditonton. Namun ternyata genre tidak hanya sekedar selera saja, melainkan berkaitan mengenai kepentingan publik maupun isu-isu yang relevan di masyarakat.

Genre adalah kata yang memiliki arti jenis dalam bahasa Perancis. Jenis tersebut dibentuk melalui pola/bentuk yang mampu menggambarkan produk seni dan menjelaskan konstruksi dari suatu film.

Biasanya konstruksi dalam film tersebut berasal dari isu - isu relevan dalam masyarakat. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Schatz (dalam Constanzo, 2014; 38) mengenai genre memiliki sifat yang kolektif. 

Dalam sebuah genre terdapat sebuah skema generik atau dapat dikatakan terdapat tema lain yang diangkat dalam genre tersebut. Salah satunya adalah mengenai film pernikahan yang dikelompokkan sebagai subgenre dari roman, film wanita, maupun melodrama.

Berbicara mengenai film pernikahan, Constanzo (2014) menggambarkan sebagai sebuah film yang bercerita mengenai kehidupan pernikahan yang dilihat dari sisi kedua pengantin. Plot atau cerita yang ada dalam film tersebut mempertimbangkan mitologi pernikahan yang menggambarkan ideologi atau sejarah dalam daerah tertentu.

Milly Mamet (2018)

Milly & Maet (2018) Sumber : kompas.com
Milly & Maet (2018) Sumber : kompas.com

Film yang akan dibahas kali ini adalah film Milly & Mamet yang tayang pada tahun 2018. Walaupun berfokus pada genre drama serta komedi, sub genre film pernikahan nampak jelas dalam alur yang diceritakan.

Film ini mengangkat kehidupan pernikahan dari sisi kedua pasangan  dan ayah pengantin wanita. Dalam film ini mengangkat gambaran dalam kebanyakan budaya bahwa masalah mengurus anak harus ditangani oleh seorang ibu. Permasalahan ini menjadi suatu hal yang besar bagi kedua pasangan ini, hal ini ditambah dengan sosok ayah dari pengantin wanita yang sedang jatuh sakit.

Permasalahan yang muncul dalam film ini mampu diselesaikan ketika kedua pasangan ini berusaha untuk saling mendengarkan pendapat yang ada. Kehidupan pernikahan kedua pasangan ini mampu kembali baik, ketika keduanya mampu membuat keputusan yang sama - sama baik bagi kedua belah pihak serta tidak dipengaruhi sudut pandang ayah dari pengantin wanita.

Budaya yang nampak dalam film secara keseluruhan merupakan suatu hal yang kerap kali ditemui oleh pasangan ketika mereka menjalani kehidupan pernikahan. Permasalahan yang ada setidaknya memberikan gambaran mengenai hal apa yang sering terjadi mengenai kehidupan pernikahan, berbicara genre mengangkat isu dalam masyarakat. 

Hal ini merupakan bagian dari sub genre film pernikahan. Dalam subgenre ini memang berfokus pada penggambaran kehidupan pernikahan dari sudut pandang baik pasangan maupun orang tua dari pasangan. Tidak hanya itu alur yang diangkat atau yang diceritakan bercermin pada kejadian yang ada di masyarakat.

Daftar Pustaka
Constanzo, William V. (2014). Sinema Dunia Melalui Genre Global. Inggris: John Wiley & Sons, Inc.

Indonesia.go.id. (2019).  Tren Positif Film Indonesia. Dapat diakses melalui Indonesia.go.id

Permana, Karis Singgih Angga. (2014). Analisis Genre Film Horor Indonesia Dalam Film Jelangkung (2001). Commonline Departemen Komunikasi, 3 (3), 559-573.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun