Dukungan Habibi, mantan presiden yang kelima menilai Jokowi sangat layak untuk menjadi presiden karena jejaknya yang nyata selama ini bisa diharap masa depan bangsa, hanya saja bahwa banyak masyarakat Indonesia tidak sependapat dengan Mantan presiden yang kelima, karena banyaknya ketimpangan dan persoalan di negara ini tentunya kita harus menyadari bahwa setiap negara memiliki persoalaan dan perbedaan pendapat itu hal yang biasa sebagai negara demokrasi artinya kebebasan dalam berpendapat terutama berbicara pada soalan pengangguran dan pendapatan dengan keseimbangan harga dan kebutuhan secara mikro tentunya sangat berpengaruh pada makro.
    Habibi menilai bahwa Jokowi mampu untuk menyelesaikan ketimpagan ini dan bisa menjawab persoalan negara yang sedang melanda pada semua aspek
    Habibi perna menjadi menteri, perna menjadi wakil presiden dan presiden kelima ini sebagai salah satu orang terpintar Dinunia, sebagai riset dan teknologi didalam penilaian tentunya menjadi suatu kebenaran secara nyata oleh seb ini bahwa apakah dalam penilaian Habibi bukan suatu politik kepentingan masa lalu, atau masa sekarang, atau masa akan datang ataukah merupakan dukungan tanpa politik, yang jelas memang kita akuai bahwa apa yang dilakukan Jokowi sangat nyata dapat dirasakan oleh masyarakat, hanya saja bahwa perlunya keadilan sosial sesuai dengan kelas masyarakat tentunya antara elit dan ekonomi lemah dapat disesuaikan untuk kesejahteraan jangan hanya keadilan elit tanpa masyarakat tidak  bawa tida di perbaiki kesejahteraanya karena bisa berbahaya, dalam dukungan seorang Habi tentunya hal yang dapat dipercaya, asalkan masyarakat pada semua lapisan mendapatkan kesejahteraan sesuai klasnya, tidak membiarkan masyarakat hidup secara alamiah artinya berkemvang sendiri tanpa dipikirkan pemerintah secara terporogram perbedaan pendapat masyarakat Indpnesia hal yang biasa tapi siapapun presiden terpilih kita harud menerimanya sebagai anak bangsa kareba kalau kita ribut terus yang rugi kita sendiri bukan orang lain atau negara lain yang rugi. Salam