Mohon tunggu...
ruslan effendi
ruslan effendi Mohon Tunggu... Pengamat APBN dan Korporasi.

Lulusan S3 Akuntansi. Penulis pada International Journal of Public Administration, Frontiers in Built Environment, IntechOpen, Cogent Social Sciences, dan Penulis Buku Pandangan Seorang Akuntan: Penganganggaran Pendidikan Publik Untuk Kualitas Dan Keadilan (Pengantar Prof. Indra Bastian, MBA., Ph.D.)

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

BUMN dan Swasta Maju Bersama (Bag.1)

3 Mei 2025   18:42 Diperbarui: 3 Mei 2025   18:42 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
full-shot-volunteers-with-food-donations/Image by freepik

BUMN yang tidak efisien sering kali membutuhkan subsidi atau bailout dari pemerintah. Jika ini terus terjadi, beban fiskal negara meningkat, yang pada akhirnya dapat mengurangi anggaran untuk sektor lain seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur yang lebih luas. Sebaliknya, perusahaan swasta yang lebih efisien justru bisa berkontribusi lebih banyak kepada pendapatan negara melalui pajak.

Dampak Positif (Peluang bagi Sektor Swasta)

1. Ekosistem Bisnis yang Lebih Stabil

Di sisi lain, keberadaan BUMN juga memberikan stabilitas bagi perekonomian. Dalam sektor-sektor strategis seperti energi dan transportasi, peran BUMN dapat memastikan ketersediaan layanan dan kestabilan harga, yang pada akhirnya dapat mendukung pertumbuhan sektor swasta lainnya. Misalnya, infrastruktur yang dibangun oleh BUMN seperti jalan tol atau jaringan listrik dapat membantu bisnis swasta berkembang lebih cepat.

2. Peluang Kemitraan dan Kolaborasi

BUMN tidak selalu menjadi pesaing, tetapi juga bisa menjadi mitra bagi perusahaan swasta. Dalam beberapa tahun terakhir, banyak BUMN mulai menggandeng perusahaan swasta dalam bentuk kemitraan bisnis atau skema Public-Private Partnership (PPP). Misalnya, sektor startup dan teknologi di Indonesia mulai mendapatkan dukungan dari perusahaan-perusahaan BUMN melalui investasi dan kolaborasi strategis.

Bersambung......

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun