Mohon tunggu...
Inovasi

Apakah Pembangkit Listrik Tenaga Bayu Efektif Jika Diterapkan di Indonesia?

26 Agustus 2017   05:59 Diperbarui: 26 Agustus 2017   07:00 10154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: http://www.mangunproject.com


Jika kemarin kita sudah mengetahui upaya dalam menghemat energi yang mudah dilakukan, sekarang saya ingin memperkenalkan kalian tentang Pembangkit Listrik Energi Bayu. Indonesia memang sedang gencar-gencarnya mengembangkan beberapa sumber energi listrik alternatif diantaranya menggunakan energi air dengan PLTA, tenaga sampah dengan PLTSa, tenaga angin, tenaga matahari dan lainnya. Namun saat ini kita akan fokus membahas pembangkit listrik tenaga bayu (angin) yang mungkin dapat menyelesaikan masalah krisis energi saat ini. Pembangkit listrik tenaga alternatif ini beberapa sudah dikembangkan di wilayah-wilayah potensial di Indonesia.

Apa yang kamu ketahui tentang pembangkit listrik tenaga angin? Pembangkit listrik tenaga angin adalah suatu pembangkit listrik yang menggunakan angin sebagai sumber energi untuk menghasilkan energi listrik. Pembangkit ini dapat mengkonversikan energi angin menjadi energi listrik dengan menggunakan turbin angin atau kincir angin. Sistem pembangkitan listrik menggunakan angin sebagai sumber energi merupakan sistem alternatif yang sangat berkembang pesat, mengingat angin merupakan salah satu energi yang tidak terbatas di alam.

Dilansir dari detik finance, Dirjen EBTKE Kementerian ESDM, Rida Mulyana, mengungkapkan investor-investor Denmark tertarik dengan potensi energi angin Indonesia yang mencapai 16 Gigawatt (GW) atau 16.000 Megawatt (MW).

Sebelumnya, perusahaan asal Denmark sudah terlibat di dua proyek pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) di Indonesia, yaitu PLTB Jeneponto berkapasitas 65 MW dan PLTB Sidrap 70 MW. Keduanya berada di sulawesi selatan.

Pemanfaatan tenaga angin sebagai sumber energi di Indonesia bukan tidak mungkin dikembangkan lebih lanjut. Di tengah potensi angin melimpah di kawasan pesisir Indonesia, total kapasitas terpasang dalam sistem konversi energi angin saat ini kurang dari 800 kilowatt.

Di seluruh Indonesia, lima unit kincir angin pembangkit berkapasitas masing-masing 80 kilowatt (kW) sudah dibangun. Tahun 2007, tujuh unit dengan kapasitas sama menyusul dibangun di empat lokasi, masing-masing di Pulau Selayar tiga unit, Sulawesi Utara dua unit, dan Nusa Penida, Bali, serta Bangka Belitung, masing-masing satu unit.

Potensi energi angin di Indonesia pada umumnya berkecepatan lebih dari 5 meter per detik (m/detik). Hasil pemetaan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) pada 120 lokasi menunjukkan bahwa beberapa wilayah memiliki kecepatan angin di atas 5 m/detik, masing-masing Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, dan Pantai Selatan Jawa. Adapun kecepatan angin 4 m/detik hingga 5 m/detik tergolong berskala menengah dengan potensi kapasitas 10-100 kW.

Salah satu program yang harus dilakukan sebelum mengembangkan PLTB adalah pemetaan potensi energi angin di Indonesia. 

Peta%2BPotensi%2BEnergi%2Bdi%2BIndonesia.jpg
Peta%2BPotensi%2BEnergi%2Bdi%2BIndonesia.jpg

Dilansir dari website esdm, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Ignasius Jonan bersama dengan Menteri Kerja Sama Pembangunan Denmark, Ulla Tornaes meluncurkan buku Peta Potensi Energi Angin Indonesia dan Buku Integration of Wind Energy in Power Systems. Peluncuran buku tersebut dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan Forum Bisnis Energi Indonesia dan Denmark pada hari itu, Selasa (2/5).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun