Mohon tunggu...
Cak Bro Cak Bro
Cak Bro Cak Bro Mohon Tunggu... Administrasi - Bagian dari Butiran debu Di Bumi pertiwi

Menumpahkan barisan Kata yang muncul di Pikiran

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Catatan Pinggir Acara Haornas ke-39: Ghirah Cinta NKRI Masyarakat Kota Balikpapan

11 September 2022   06:57 Diperbarui: 11 September 2022   07:08 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Catatan Pinggir Haornas ke-39:
Ghirah Cinta NKRI Masyarakat kota Balikpapan 

A. Pengantar
Sesuai tugas dan fungsi Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) diantaranya menggairah-bugarkan masyarakat berolahraga dan kali ini diwujudkan pada puncak acara Hari Olahraga Nasional (Haornas) ke-39 diadakan di Kota Balikpapan pada stadion megahnya Stadion GOR Batakan.

Selaku jurnalis amatiran, laksana melihat lukisan terkadang ada view (sudut) yang terlewat dan patut diungkapkan. Saya akan coba ungkap sudut kota balikpapan sebagai catatan pinggir acara Haornas ke-39.

Pikiran saya terbetik tatkala tergaung dengan meriah acara Haornas ke-39 di Stadion Batakan, Balikpapan yang dipenuhi puluhan ribu masyarakat kota balikpapan,  dan tambah terkesiap saat dikumandangkan lagu Indonesia Raya saat itu.

Bukan kerelaan mereka untuk berdiri dan menyanyi dengan gempita lagu kebangsaan, namun inisiatif masyarakat yang menyalakan flash (cahaya blitz) HP masing-masing yang dilambaikan dalam suasana malam, menambah sakral suasana saat itu.

B. Kecintaan Masyarakat Terhadap Kota dan Negeri

Stadion GOR Batakan sebenarnya berjarak cukup jauh (puluhan kilo) dari kota. Stadion megah yang baru dibangun termasuk stadion megah Se Asia Tenggara yang berkapasitas 42.000 orang. Kedatangan masyarakat padati stadion pastinya melalui upaya keras dari panitia dan pemerintah kota.

Usai acara hingga hampir tengah malam, saya pun kembali ke hotel penginapan. Namun perut mulai ikut bernyanyi, terpaksa meminta supir penjemput untuk mencari resto terkenal sebagai kangen karena saya pernah tinggal disana. Tetapi langsung tersadar karena jam tengah malam pastinya sudah tutup, saya pun meminta sang supir untuk mencari resto atau warung pinggir jalan searah pulang menuju hotel.

Tetiba saya melihat ada warung tenda cukup ramai karena jejeran motor dan mobil yang terparkir disana. Suasana cukup sederhana, mungkin ada menu  baru cukup diminati masyarakat. Umumnya resto atau kuliner di kota balikpapan adalah seafood terutama kepiting kenari yang terkenal. Tetapi bagi masyarakat mungkin sudah merasa bosan, justru menu ayam goreng atau ayam bumbu lainnya yang jadi idola kaum milenial disana.

Kali ini saya tidak bicara kuliner, tapi saat saya makan disana berdua sang sopir, saya disapa sekelompok orang tua berseragam kaos putih. Mungkin karena saya masih gunakan kostum olahraga Haornas, mereka menyapa sedikit humor, " Wah ada panitia yang kelaparan juga ya?". Saya pun tersenyum mengangguk dan berkenalan dengan mereka yang ternyata berasal dari Paguyuban Batak Muslim.

Ooo, ternyata ini jawabannya mengapa stadion kapasitas besar bisa dipenuhi oleh masyarakat. Selain berbagai perkumpulan cabang olahraga dan  kelompok masyarakat olahraga senam atau lainnya. Di kota balikpapan begitu banyak perkumpulan atau kelompok masyarakat, salah satunya yang saya temui.

Mereka sangat bangga dan antusias pada saat kota mereka dinobatkan menjadi penyelenggara acara Haornas ke-39. Dengan inisiatif sendiri masyarakat datang dan berbondong ke stadion tersebut saat ada edaran walikota mengundang mereka kesana.

C. Pojok Kota Balikpapan dan Ghirah Cinta Tanah Air

Karena keesokan hari saya harus kembali namun jadwal tiket agak siang, seperti biasa di hotel usai bangun pagi dengan malas sambil membuka-balas  Chat Whatsapp (WA) dari berbagai grup. Terkadang dalam WA, ada juga diskusi menarik dan ikut nimbrung disana, alhasil terlewat jam sarapan pagi di hotel.

Kebetulan ada yang ingin dibeli di toko dan sarapan pagi di warung sekitar hotel, saya pun bergegas mandi untuk turun dan mencari sarapan pagi. Tak jauh dari kitaran hotel ada warung yang menarik perhatian. Ya, terlihat menu soto banjar yang sudah lama saya inginkan karena sebelumnya pernah bertempat tugas di kalimantan timur.

Tetapi ada yang lebih menarik bagi saya, ada sebuah gang sederhana ternampak gerbang masuk dengan ucapan Dirgahayu RI ke-77 seperti gang lainnya, lantaran negeri kita baru saja memeriahkan Hari Ulang Tahun Republik kita di bulan agustus.

Kaki saya pun melangkah kesana,  begitu bersih dan asri terlihat di sisi gang masuknya. Selain itu,  ternampak mural dinding di kiri dan kanan sangat khas yang membuat hati saya sedikit takjub. Kota balikpapan memang salah satu kota yang mendapat penghargaan Adipura sebagai kota yang bersih dan asri. Hal tersebut ternampak tidak hanya kebersihan kota di jalan raya, juga dari pelosok gang-gang tiap wilayah.

Termasuk Gang RT 30, Kubangan Ilir kota Balikpapan yang saya hampiri, walau terlihat sederhana disana ternampak mural dinding kiri dan kanan gang masuk tersebut bergambar ragam seni khas kalimantan timur, dan binatang khas disana yang dilindungi seperti orang utan, burung rangko berparuh besar, ikan duyong, dan lainnya. 

Selain itu,  ada mural kata-kata bijak yang menyadar-renungkan kita untuk selalu bekerja keras, bersatu dan damai dalam perbedaan, gugahan cinta tanah air, dsb. Termasuk pojok papan informasi warga berisi pengumuman berbagai kegiatan.


Saya membayangkan saat kejadian pembuatan mural dan pengecatan gerbang adanya rapat bersama baik para tetua dan karang taruna disana. Hal itu ternampak pula keramahan warga di sana tanpa mata curiga terhadap orang asing seperti saya yang sedang menikmati pemandangan dinding hasil karya mereka.

D. Penutup


Walau hanya sehari di kota balikpapan, saya merasa nyaman disana. Kegasikan warga pun terlihat untuk selalu bergotong-royong dan menjaga keasrian kota. Selain itu, ternampak rombongan masyarakat ketika kemarin hadir di acara pembukaan Haornas ke-39 di Stadion Batakan kebanggaan warga Balikpapan.

Mereka berkerumun masuk secara tertib tanpa ada kerusuhan yang berarti. Kehadiran mereka untuk memenuhi undangan Walikotanya tidak karena terpaksa namun kesungguhan untuk turut serta memeriahkan acara yang diikuti secara tertib. Acara ini bukan kerja dan instruksi dadakan namun terbangun melalui kebersamaan antara pemerintah kota dan masyarakat.

Termasuk kecintaan mereka terhadap lingkungan dengan menjaga kebersihan dan keasriannya, terutama ghirah cinta tanah air dan cinta damai yang terlihat dari keramahan masyarakatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun