Mohon tunggu...
Agus Cahyono
Agus Cahyono Mohon Tunggu... Sedang Menulis ...........

☕

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Buku Baru LDII di Jambi Bongkar Nilai Kebajikan yang Jarang Diketahui Publik

31 Agustus 2025   14:31 Diperbarui: 31 Agustus 2025   14:31 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana bedah buku "Nilai-nilai Kebajikan dalam Jamaah LDII" di Aula Kanwil Kemenag Provinsi Jambi, dihadiri tokoh pemerintah, TNI, Polri (Dok.Prib)

Bedah Buku Nilai-Nilai Kebajikan Jamaah LDII di Jambi, Kemenag Apresiasi Upaya Moderasi Beragama

Jambi, 30 Agustus 2024 -- Aula Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Jambi di Telanaipura menjadi pusat diskusi konstruktif dalam acara bedah buku "Nilai-nilai Kebajikan Dalam Jamaah LDII" karya Dr. Ahmad Ali, MD, MA.

Acara yang berlangsung pada Sabtu (30/8) ini dihadiri lebih dari 100 peserta yang terdiri dari unsur pemerintah, TNI, Polri, organisasi keagamaan, akademisi, serta pengurus DPD LDII se-Provinsi Jambi.

Ketua DPW LDII Provinsi Jambi, Rahmat Nuruddin, S.Kom., menyampaikan harapannya agar buku tersebut mampu menjadi sarana memperluas pemahaman masyarakat terhadap praktik kebajikan LDII.

"Nilai-nilai kebajikan ini diharapkan membawa kemaslahatan dengan konsep Islam rahmatan lil 'alamin. Penting untuk memperkokoh ukhuwah islamiyah demi kemajuan bangsa," ungkap Rahmat.

Ia menambahkan, melalui literasi, masyarakat dapat memahami LDII secara lebih objektif dan stigma negatif yang masih ada bisa terkikis.

(Dok.Pribadi)
(Dok.Pribadi)

Acara secara resmi dibuka oleh Kepala Kantor Wilayah Kemenag Jambi melalui Kabid Urais, Fatahudin, M.Fill.I. Ia menegaskan pentingnya moderasi beragama di tengah masyarakat Indonesia yang majemuk.

"Upaya yang dilakukan LDII melalui kegiatan ini patut diapresiasi. Dari sinilah lahir pemahaman lebih dalam tentang bagaimana nilai kebajikan bisa diterapkan dalam kehidupan beragama maupun bermasyarakat," jelas Fatahudin.

Ia juga menjelaskan empat indikator moderasi beragama: toleransi, anti-kekerasan, komitmen kebangsaan, dan akomodatif terhadap budaya lokal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun