Qonita berharap teknologi microneedles bisa menjadi pilihan utama dalam sistem kesehatan global, terutama di negara berkembang seperti Indonesia. Selain efisien, teknologi ini mengurangi beban fasilitas kesehatan seperti puskesmas dan rumah sakit.
"Tujuan saya sederhana: bagaimana menjadikan pengobatan lebih praktis, lebih ramah untuk semua usia, dan menjadi amal jariyah yang terus mengalir manfaatnya," pungkas Qonita.
Kini, meski telah meraih impian di negeri jauh, rasa rindu pada tanah air tetap hadir. Komunitas Indonesia Muslim Association of Da'wah di Belfast menjadi tempat Qonita melepas homesick, sekaligus penguat spiritual selama menempuh studi.
Pesan Qonita kepada generasi muda Indonesia jelas: "Pilihlah jalan sesuai bakat dan minat, namun jangan lupakan manfaatnya untuk umat. Niatkan semua karena Allah SWT agar dunia dan akhirat seimbang.".(Eva/Cak Bejo)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI