Mohon tunggu...
Husni el-Jufri
Husni el-Jufri Mohon Tunggu... -

al-Azhar University

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Surat Untuk Adinda

7 Agustus 2011   03:40 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:01 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Din, .. Atas nama masa lalu Kita terlahir bertemu Kuncup mekar mewangi Raga kita terikat hati Tidur  nyenyakku Terbangun oleh rupamu Hasta terbiar kaku Air mata meneteskan rindu Din,.. Di wajahku Kau lihat bulan Terpancar sejuta khayalan Pun aku bukan rupawan Hatimu  jujur, senyum tertawan Detik demi detik Kau curi waktuku Jam demi  jam Ku mengabdi, hanya untukmu Hari berganti hari Peluk berganti cumbu Minggu hingga ke bulan Ku rasakan kejujuran cintamu di kejauhan Walau mukamu acap berpaling Ma’afku kian dan sering Bibirmu basah kerinduan Tak tahu, Sedang apa engkau disana? Kalimat mesra kita, Lengket di dinding Ka’bah Tiap matamu terbuka, Kau cari, Dimana aku berada Janjimu manis, Seringkali mengiris Cawan hatimu seakan-akan Nyawa dan tubuhku, Mampu kau gerakkan Din, .. Dunia pun tahu, Engkau selalu butuh aku Dalam kegelapan, Aku menjerit kesakitan Canda dan manjamu, Melalaikanku, Aku siapa? Mulut manusia, Mulai mencerca Otakku sedang gila Aku tak peduli, Ingin mati sesekali Asmaramu meracuni, Makan minum serasa basi Bila engkau lara, Ingin ku gendong, ku bawa ke syurga Jika kau menangis, Hati serasa tercabik teriris-iris Suka duka kita lalui, Kita puas dan mengerti Din, .. Hatimu Hatiku Tinta Tuhan, Jujur Menuliskan Din, .. Dalam mimpimu Aku malaikatmu Andai ku melirik Engkau cemburu Din, .. Lain dulu, lain sekarang Lukaku kian menganga Nafasku hambar, Menyesakkan dada Dirimu hilang, Entah kemana Gerak gerikmu di depan mata Menodai kesucian cinta Engkau terdiam, Aku tak faham Kau tusuk aku pelan-pelan Darahku tersumbat, Dalam ketinggian, Inginku meloncat Din, .. Kini Kau bersenang-senang, Mabuk kepayang Seakan tak peduli, Hidupku serasa mati Din, .. Bila aku ini kotoran Siramlah dengan kebencian Bauku tak lagi wangi, Kurnia Tuhan, Seakan berhenti Din, .. Dalam dua dunia, Raga kita terpisah jauh Sesekali aku menyapa, Sesekali engkau menyapa, Alam kita, Sudah jauh berbeda Tiada lagi tangis kerinduan Di Shofa dan Marwa Sia-sia ku berdo’a Sunan Kalijaga pernah menyapa “Kita bertemu, untuk berpisah” “Kita ada, untuk tiada” Tugu monas menyaksikan, Kemesraan kita untuk dilupakan Raja Jawa berujar “Kita tak sejajar” Do’a restu orang tua, Pemanis bibir belaka Yang tertusuk padamu, Berdarah padaku Izinkan aku berdo’a “Semoga di akherat nanti, Kita tak kan pernah bertemu” Adinda,.. Berbahagialah, Lupakan masa lalumu...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun