Mohon tunggu...
Cahyo Adileksana
Cahyo Adileksana Mohon Tunggu... Ilmuwan - Hidup untuk orang lain

Farming For Everyone

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Regenerasi Petani Berbasis Komunitas Anak Muda Kota

20 Mei 2019   00:15 Diperbarui: 20 Mei 2019   00:18 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertanian Indonesia saat ini sedang dalam kondisi yang kurang baik. Pasalnya, kualitas sumber daya manusia (SDM)  di pedesaan masih tergolong rendah sehingga menjadi penyebab keadaan yang kurang baik di sektor pertanian. Faktor SDM yang timpang menjadi salah satu bahasan yang menarik terkait dengan perkembangan sektor pertanian Indonesia saat ini.

Kebutuhan akan SDM yang unggul dalam konteks berdaya saing dengan efektivitas dan efisiensi menjadi persoalan yang harus segera ditemukan jawabannya. 

Pengetahuan tentang budidaya saja tidak cukup untuk menjadikan SDM yang unggul, terlebih lagi harus didukung oleh berbagai cabang pengetahuan lainnya seperti teknologi dan informasi, pemasaran hasil produksi, maupun pengelolaan manajemen masing-masing subsektor pertanian itu sendiri.

Dengan limpahan demografi masyarakat perkotaan yang berdasarkan proyeksi Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2020 mencapai 56,7 persen berbandingan dengan populasi masyarakat pedesaan yang hanya 43,3%. 

Masih berdasarkan data BPS tersebut, pekerja sektor pertanian didominasi oleh tingkat pendidikan di bawah SMA setara 99,85% dan yang menamatkan pendidikan tinggi 0,15% dengan demikian, diperlukan langkah konkrit untuk dapat mengatasi kesenjangan tingkat pendidikan ini dalam konteks pengembangan sektor pertanian.

Bicara tentang regenerasi petani di Indonesia bukan persoalan yang mudah, namun bukan berarti ini tidak dapat diatasi. Perkembangan dunia komunitas anak-anak muda di wilayah perkotaan saat ini tumbuh pesat, banyak komunitas-komunitas peduli lingkungan, pendidikan, kesehatan dll yang digemari oleh anak muda perkotaan. 

Kebanyakan dari komunitas yang ada menggunakan prinsip dasar sukarela (volunteerism), antusias anak muda untuk dapat saling peduli sangat tinggi. Ini dibuktikan oleh perkembangan komunitas sukarela yang saat ini telah tersebar hingga level nasional.

Kesempatan seperti ini dapat dimanfaatkan untuk dapat mengenalkan dunia pertanian kepada anak-anak muda, khususnya anak muda perkotaan. Mengapa anak muda perkotaan? Anak muda perkotaan dengan berbagai latar belakang disiplin ilmu diharapkan mampu sebagai jembatan dalam menghadirkan inovasi teknologi yang mendukung pertanian Indonesia lebih optimal. Anak muda perkotaan memiliki relasi dan informasi yang lebih luas, sehingga aksesibilitas informasi akan menjadi beragam.

BAGAIMANA BASIS KOMUNITAS ANAK MUDA PERKOTAAN DAPAT MEREGENERASI PETANI ?

Indonesia menurut saya perlu melakukan upaya meregenerasi petani untuk dapat meningkatkan kapasitas sumber daya manusianya. Regenerasi dalam konteks ini bukanlah menggantikan petani (orang) dengan anak muda perkotaan secara jasmani di pedesaan. Namun, hal ini sebagai upaya meregenerasi pengetahuan terkait sektor pertanian dengan kombinasi berbagai macam disiplin ilmu. 

Cara ini dapat dilakukan melalui penyaluran pengetahuan anak muda perkotaan ke anak muda pedesaan sehingga keduanya dapat saling mengkapitalisasi pengetahuan yang ada. Hasilnya anak muda pedesaan yang nantinya akan menjadi petani selanjutnya dapat menciptakan inovasi-inovasi dengan berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun