Mohon tunggu...
KKN KELOMPOK 025 DESA LOJEJER
KKN KELOMPOK 025 DESA LOJEJER Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Sosok unik yang diberi nafas kehidupan oleh Tuhan untuk selalu berusaha memanfaatkan segala kesempatan yang datang menghampiri. Menyukai hal baik yang berenergi positif dan yang lekat dengan seni maupun dunia aksara.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Solidaritas Penyandang Difabel dalam Kemandirian Ekonomi

11 November 2022   00:15 Diperbarui: 17 November 2022   09:48 442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Solidaritas sosial adalah sebuah bentuk kesetiakawanan yang ditunjukkan dengan adanya hubungan antara individu dengan kelompok yang terjalin karena adanya perasaan, moral, dan kepercayaan yang dimiliki bersama serta perasaan sama-sama memiliki pengalaman emosional. Solidaritas sosial sendiri dibagi menjadi dua bentuk yaitu solidaritas mekanik dan solidaritas organik. 

Dalam buku yang berjudul Kapitalisme dan Teori Sosial Modern: Suatu Analisis Karya Tulis Marx, Durkheim, dan Max Weber karya Anthony Giddens yang merujuk pada karya Emile Durkheim yang berjudul The Division of Labour In Society dikatakan bahwa di dalam solidaritas mekanis kepemilikan bersifat komunal dan individualisasinya rendah, sehingga masyarakat yang ada di dalam solidaritas mekanik ini sendiri membentuk sebuah kepercayaan yang kuat dari masyarakat yang ada di dalamnya. 

Hal ini sejalan dengan bagaimana Mas Iswanto yang bergabung di dalam komunitas PERPENCA dimana antara ia dengan teman-teman difabel yang tergabung dalam komunitas tersebut sama-sama memiliki kepercayaan yang kuat. 

Oleh karena itu mereka sama-sama membantu baik dalam hal membagikan informasi lowongan pekerjaan, mengajak teman-teman difabel ikut bekerja atau pelatihan, atau membantu menyebarluaskan usaha-usaha yang dijalankan oleh teman-teman difabel supaya usaha mereka dikenal oleh orang banyak. Solidaritas yang dibangun dalam Perpenca dirasakan sendiri oleh Mas Iswanto yang disampaikan dalam wawancara kami bersama beliau:

"kalau dari PERPENCA itu solid mbak, solid sekali, dan kita itu tidak menganggap satu sama lain itu orang lain lah. Kita satu keluarga. Mana yang mungkin bisa membantu, mana yang mungkin butuh dibantu kita bantu. Mana yang mungkin butuh dibantu kita membantu gitu dari PERPENCA sendiri gitu dan kita gak pernah membedakan mbak, cacatnya apa, orang mana, gak ada bedanya, bagi kita itu sama, dari PERPENCA sendiri", tuturnya.

Penulis : Caecilia Arini Palupi (200910302077)

Natasya Putri Pradana (200910302045)

Dewi Nur Aini (200910302099)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun