Pengalaman Menghadapi  "  Pribadi Sugar Coating "  di Tempat Kerja
Bismillah
Pribadi sugar coating baik ditempat kerja maupun di lingkaran tempat tinggal kita akan selalu ada.  Pribadi atau oknum yang bertingkah dan bertutur kata secara berlebihan. Bertingkah  minta perhatian  dan bertutur kata manis, lengket seperti gula.
Prilaku seperti itu, sesungguhnya dapat menimbulkan keuntungan bagi pribadi yang bersangkutan, tetapi tidak bagi orang lain dan ini jelas-jelas akan merugikan para pihak lain.
Sesungguhnya sifat tersebut merupakan kelebihan yang dimiliki oleh seseorang karena akting yang diperagakannya itu dapat mempengaruhi kebijakan atasan dan sekaligus membuka peluang bagi  yang berangkulan untuk dapat meraih kedudukan atau posisi yang lebih baik.
Akan tetapi kekurangan prilaku ini yaitu, dapat merambah keranah yang  lebih luas, dimana yang bersangkutan biasanya  menjelek-jelekkan pihak lain sebagai rivalnya agar jatuh tersungkur kebawah.
Taktik dan strategi yang dipermainkannya untuk menjatuhkan rivalnya adalah secara halus, dibelakang layar, ketika ada kesempatan lebih luas dalam berinteraksi dengan atasan pada saat membahas suatu persoalan.
Sementara itu, bila ditengah lingkungan masyarakat, pribadi seperti ini baru muncul ketika permasalahan telah hampir usai  dan solusi sudah ditemukan, yang bersangkutan baru  hadir laksana " pahlawan kesiangan".
Lalu, bagaimana menghadapi pribadi yang bersifat sugar coating ini  ?
Pengalaman hampir 4 dekade bekerja di sebuah intansi pemerintahan, saya banyak menemukan rekan yang  " sugar coating ' dan bahkan saya sudah biasa menjadi korbannya. Apapun langkah dan strategi saya dalam menyikapi pribadi-pribadi yang sugar coating ini yaitu :
Pertama
Membiarkan pribadi yang bersangkutan untuk terus beretorika dan berakting ria sampai dia puas dan menyadari bahwa kelakuannya itu tidak benar dan melanggar etika birokrasi. Saya yakin sekali atasan mengetahui dan tidak mudah terpengaruh dengan kata-kata manisnya.
Kedua
Mengusulkan kepada atasan agar pribadi yang bersangkutan diberikan tugas dan dijadikan pimpinan timnya untuk menyelesaikan suatu tugas tertentu dan biasanya hasil kerjanya jauh dari harapan.
Ketiga.
Jika bekerja dalam satu Tim dengan pribadi yang bersangkutan, saya lebih banyak memberikan kesempatan untuk dia mengeksplorasi kemampuannya dan bila ada kesalahan yang fatal, maka saat itu. juga dia saya kasih pelajaran.
Keempat
Mengajak rekan kerja yang lainnya untuk selalu hati-hati dan tidak mudah percaya dengan tutur kata manis pribadi sugar coating, apalagi sampai menjelek-jelekkan pribadi-pribadi lainnya.
Jumlah pribadi sugar coating ditempat kerja dan dilingkungan tempat tinggal bilangannya tidak banyak, tapi cukup meresahkan. Oleh karena itu harus ekstra hati-hati dan bijak menyikapinya.#
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI