Mohon tunggu...
Busthomi Dipantara
Busthomi Dipantara Mohon Tunggu... Mahasiswa-Freelancer -

Satu dari sekian pemuda yang masih percaya akan kemerdekaan, keadilan, dan kemanusiaan.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

"Apa yang mempengaruhi watak?"

3 April 2016   13:39 Diperbarui: 3 April 2016   22:10 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

[caption caption="ilustrasi watak"][/caption]Apa yang mempengaruhi watak? Agaknya bukan hanya satu. Banyak hal. Sebagian orang meyakini, sifat batin manusia yang mempengaruhi segenap pikiran dan tingkah laku ini bisa dibentuk karena beberapa hal. Dari tingkat usia hingga pembawaan lahir atau weton kata orang Jawa.

Secara teoritis, memang banyak penjelasan tentang bagaimana proses pembentukan watak manusia itu sendiri. Tapi tulisan ini bukan bermaksud untuk itu. Tulisan ini hendak menceritakan, lebih tepatnya bergumam, tentang obrolan sengit antara beberapa mahasiswa dan seorang dosen baru.

---

Cerita tentang dosen baru itu berawal saat menjelang sore di sebuah kampus swasta di Pasuruan. Waktu itu ialah masa-masa sibuk bagi mahasiswa tingkat akhir yang sedang menyelesaikan skripsi. Tiga diantara tujuh mahasiswa yang tengah berkumpul itu mengambil topik skripsi yang sama, “audit sistem informasi”.

Memang agak lama dosen baru itu nimbrung disana. Karena beberapa diantara mereka sudah saling kenal, bahkan seperti teman sendiri. Bagi mahasiswa yang belum mengenalnya berbisik-bisik, saling bertanya, “Oh ini dia rupanya dosen baru itu?” Sementara yang lain mengiyakan.

Diam-diam dosen baru itu mendengarkan setiap obrolan. Disela-sela diskusi tiga mahasiswa tentang pengerjaan skripsinya, ia lantas nyeletuk. “Buat apa skripsi macam itu, ha?,” katanya setengah mengejek. Beberapa mahasiswa mulai tak nyaman dengan suasana itu. “Ngapain ambil topik skripsi begituan? Hahahaha,” ujarnya kemudian. Seolah ingin meyakinkan, bahwa ia memang tengah mengejek mereka. Tak seorang pun menjawab. Seorang mahasiswi bernama Eny menjawab dengan gaya humor. Sementara teman disampingnya, Tony, mulai mengernyitkan dahi. Ia sedikit temperamen memang.

Sementara seorang mahasiswa lain yang juga disana, Husin namanya, bertanya pada sang dosen dengan nada dungu, “Memangnya apa sih Cobit itu, Pak?” Bukannya menjelaskan, dosen baru itu malah tertawa dengan maksud mengolok-olok tiga mahasiswa tadi. “Bodo amat. Kamu tanya aja sama mereka yang ambil skripsi begituan.”

Lantaran mengikuti perintah sang dosen, si Husin lantas berpaling pada Eny, dan bertanya, “Apa cobit itu, En?” Eny tak mengindahkan pertanyataan Husin. Tony yang sedari awal sudah ingin marah akhirnya tumpah, “Kan itu ada dosen, kau tanya saja sama dosen!” Tak sedikitpun menunjukkan rasa malu, dosen itu malah tertawa cekikikan.

---

Kembali soal watak, cerita diatas memuat watak yang berlainan dari sejumlah peran yang ada. Bagaimana si Tony dengan watak tempramentalnya. Bagaimana si Eny dengan watak humoris dan tenangnya. Atau sang dosen baru yang menjengkelkan dan rasanya tak pantas dengan profesi dan gelar yang disandangnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun