Siapa yang hendak mengakhiri masa lajangnya tahun ini? Yang sudah punya rencana, semoga saja semua persiapannya dilancarkan dan dimudahkan hingga hari-H nanti. Bagi yang sudah ada niatan menikah namun belum ketemu sang pujaan hati, saya doakan segera dipertemukan dalam waktu sangat dekat ini dengan orang yang paling baik mendampingi kita.
Menikah memang bukan perkara mudah, karena selain harus mempersiapkan segala bentuk kebutuhan resepsi juga harus mengantisipasi sesuatu di luar prediksi terjadi. Misalnya, tetiba ada musibah bencana alam yang mengharuskan rencana pernikahan kita tertunda atau batal. Musibah lainnya seperti kecelakaan dan bisa saja calon kita dibawa kabur orang.
Iya, peristiwa di luar prediksi itu memang bukan wilayah kita, tapi Tuhan Yang Maha Esa, sebab kita tidak pernah merencanakan apalagi menginginkan hal itu terjadi. Dapat diartikan bahwa, pernikahan yang sedang kita rencanakan pasti ada campur tangan Tuhan. Semua kemudahan dan kelancaran bukan semata-mata karena upaya kita, tapi ada kekuatan tak terlihat yang ikut membantu kita.
Namun demikian, karena ada Tuhan bukan berarti kita cukup diam sambil berpangku tangan tanpa melakukan perencanaan sekaligus persiapan. Justru, Tuhan menyuruh kita untuk usaha secara maksimal, mengerahkan segala daya serta upaya supaya Dia mau membantu kita. Jadi, jangan sampai kebalik memaknai bantuan Tuhan dalam kelancaran hidup kita.
Termasuk juga bagi yang sudah ada rencana untuk menikah, maka persiapan menuju gerbang pernikahan tersebut harus benar-benar dipersiapkan dengan baik serta matang. Apa saja yang perlu dipersiapkan sebagai bekal mengarungi kehidupan rumah tangga nanti? Berikut rincian serta penjelasannya.
1. Mempersiapkan Kekuatan Mental
Mengapa mental? Menikah dan menjalani pernikahan itu merupakan perjalanan terpanjang bagi kehidupan seseorang. Ia akan tetap mengarungi mahligai rumah tangga baik sebagai kepala keluarga atau ibu rumah tangga sampai ajal menjemputnya. Dalam setiap derap langkahnya, pasti akan menemui aral melintang entah itu dalam bentuk perasaan, pikiran atau perbuatan.
Kita harus kuat secara mental supaya bisa terus bertahan menghadapi badai yang menghantam. Ketika sudah menikah nanti, kita akan menjadi suami bagi isteri atau isteri bagi suami sekaligus ayah dan ibu bagi anak-anak kita. Ini saja sudah berat, apalagi sampai jadi tetangga, kolega, mertua dan lain sebagainya. Bila tidak siap secara mental, kesulitan akan menghampiri kita. Â
2. Mempersiapkan Kekuatan Badan
Bila mental itu erat kaitannya dengan jiwa, maka badan ini tentang raga atau fisik kita. Jangan pernah mengira fisik itu tidak penting dalam pernikahan, justru hal ini juga perlu menjadi perhatian utama. Menikah, salah satu tujuannya untuk memenuhi kebutuhan biologis manusia dan itu menggunakan raga atau fisik.
Bekerja, mencari nafkah juga memerlukan kekuatan fisik yang prima. Sebaliknya, bila sering sakit-sakitan itu justru akan menyulitkan serta merepotkan pasangan kita. Makanya, kekuatan fisik ini perlu dipersiapkan dan kesehatan badan kita harus senantiasa terjaga. Olahraga, tidur teratur, memperhatikan pola makan adalah salah satu cara menjaga badan dari penyakit dan kerusakan.
