Tercatat dalam sejarah, di kota Kairo terdapat 250 sabil menunjukkan betapa peduli dan seriusnya masyarakat dalam sedekah air dengan fadilah ayat dan hadits diatas. Meski begitu, sabil juga menyebabkan terbukanya kesempatan kerja bagi masyarakat sekitar menjadi petugas yang membagikan air dan mendapat mukafaah atau upah secara swasta dari pemilik sabil atau penguasa pada zaman nya. Tentu, untuk menjadi seorang petugas sabil harus melewati seleksi dan persyaratan yang cukup ketat terutama masalah kebersihan badan dan bebas dari penyakit kulit atau lepra.
Zaman modern, sabil berbentuk bangunan besar sudah tidak lagi populer karena membutuhkan banyak sekali unsur penunjang, meski begitu mereka masyarakat menciptakan sebuah inovasi baru dalam memberi sedekah air kepada masyarakat berbentuk kotak kecil yang terletak di setiap sudut kota bahkan setiap jarak lima meter di temukan sebuah sabil modern berupa kota air.
Berlomba-lomba dalam kebaikan adalah suatu hal yang terpuji. Mari kita contoh satu dari sekian banyak perbuatan baik agar mendapat keutamaan dalam berbuat baik atau ikut andil dalam kebaikan. Sabil adalah salah satu investasi akhirat paling laris sejak dahulu hingga sekarang, dengan adanya budaya ini apakah manusia semakin peduli atau semakin menyesali bahwa kita dahulu pernah berjaya dengan akhlaq dan kepedulian yang tinggi ?
Semua kembali kepada KITA.