Mohon tunggu...
Muhammad Burhan
Muhammad Burhan Mohon Tunggu... -

Entrepreneur, pengusaha properti,pengajar,penulis.Founder BigBrand Indonesia BigBrand Indonesia adalah Marketing Development untuk UMKM

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Memutus Jemari Hoaks Ratna Sarumpaet

4 Oktober 2018   21:51 Diperbarui: 4 Oktober 2018   22:05 773
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Oleh: Muhammad Burhan

Beberapa hari lalu sosmed sudah rame dengan  kicauan para tokoh politik yang   mengutuk tindakan penganiayaan yang menimpa Ratna Sarumpaet disertai unggahan foto wajah lebam lebam mengerikan di wajah wanita yg pernah saya kagumi atas keberaniannya membela HAM dan Demokrasi di era orde baru.

Rabu  (3/10) di depan para pewarta televisi Ratna meralat dengan mengatakan lebam lebam diwajahnya adalah akibat dari operasi plastik sedot lemak, bukan penganiayaan.Ratna juga meminta maaf kepada masyarakat dan para tokoh karena dia telah mengatakan informasi bohong.

Pengakuan ini seperti "Gempa" di Sosmed  Tak kalah "dahsyat" dampaknya dg gempa di Palu dan Donggala.

Hari ini, postingan bertemakan Ratna Sarumpaet memenuhi jagad sosmed,ada yang mengutuk dengan dilengkapi meme bullying, ada juga yang mencoba membela dg mengurangi "bobot" dosa ibu Dari artis cantik Atiqah Hasiholan ini.

Saya tak akan menganalisis dosa kebohongan Ratna atau para tokoh yang menyebarkannya karena saya bukan malaikat penghisab dosa.

Saya juga tak akan menganalisis apa motif Ratna karena saya bukan polisi,juga bukan ahli nujum.

Saya hanya berbagi cerita tentang kisah saya yang pernah jadi warso (wartawan ndeso).

Dulu sebelum ada sosmed dan istilah hoax yg begitu beken sekali , wartawan menjadi tersangka utama ketika ada informasi keliru yang sampai ke publik, apapun alasannya.

Kalo narasumber yg berbohong sudah pasti bukan hanya dimaki pembaca tapi  SP dari pimpinan akan terbit karena ceroboh memilih pendusta menjadi narasumber.

Informasinya betul tapi kurang konfirmasi,tidak imbang tulisannya (coverbothside),atau keliru ketik satu huruf karena mengantuk atau gagal fokus karena telat makan,tetap saja SALAH,tetap saja akan dimaki oleh pembaca dan dievaluasi dewan redaksi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun