Mohon tunggu...
Nanang Diyanto
Nanang Diyanto Mohon Tunggu... Perawat - Travelling

Perawat yang seneng berkeliling disela rutinitas kerjanya, seneng njepret, seneng kuliner, seneng budaya, seneng landscape, seneng candid, seneng ngampret, seneng dolan ke pesantren tapi bukan santri meski sering mengaku santri wakakakakaka

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Isyanto, Perajin Wayang Kulit Langka di Indonesia

1 April 2019   12:41 Diperbarui: 17 November 2021   11:34 1089
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Isyanto, menimang wayang kulitnya yang masih mirip emping melinjo mentah | dokpri

Tetangganya-pun jarang yang mengetahui, bahkan tak jarang banyak yang melecehkan karena pekerjaan seni dianggap pekerjaan orang pemalas. Pekejaan seni dianggap alasan buat yang gak doyan kerja.

Isyanto mengatakan tak perlu menjelaskan kondisinya, karena orang yang tidak menyukai gak bakalan percaya. Begitupun orang yang menyukainya gak butuh penjelasan tentangnya.

Banyak foto-foto pejabat yang pernah berinteraksi dengannya, presiden SBY, pejabat-pejabat tinggi di kepolisian dan TNI. Namun tidak nampak foto-foto pejabat di daerah. Pernah dulu para pejabat daerah datang, kedatangan hanya karena mereka butuh Isyanto mengisi pameran dan setelah itu mereka tak pernah datang lagi.

Detail, wayang mentah yang masih butuh proses panjang | dokpri
Detail, wayang mentah yang masih butuh proses panjang | dokpri

Tersebab menjadi seniman wayang kulit adalah pilihan hidupnya. Tak peduli apa kata orang, tak peduli dapat apresiasi atau tidak, dan tak peduli karyanya dibilang mahal.

Di depan karyanya, orang baru mengerti kecintaan pada warisan leluhur memerlukan ketekunan dan kesempurnaan. Meskipun resikonya membuatnya terasing. Hanya orang yang peduli seni dan pecinta budaya yang mengenalnya. Tetangga saja meremehkannya apalagi yang lain.

Dari tangannya sebuah wayang bisa berharga 135 juta seperti pesanan gambar wayang berpigora yang dipesan pejabat di Jakarta. Rata-rata harga wayangnya 7-10 juta, tergantung kerumitan dan lebar wayang. Wayang-wayang pesanannya lebih banyak buat koleksi. Karena kalau buat pertunjukan terlalu bagus, meski ada beberapa dalang kondang yang memesan padanya.

Orang Jawa sering memesan wayang sesuai karakter wayang. Merupakan simbol sifat dari orang yang mengoleksi. Misal bijaksana, ia akan memesan tokoh Semar. Pejabat yang masih aktif akan memesan Kresna. Paling banyak memesan tokoh Indrajit. Mereka berharap tingkah lakunya bisa meneladani tokoh wayang yang dipajang di rumahnya.

Isyanto mengatakan, satu tokoh wayang mempunyai beberapa karakter atau mungkin ekspresi. Sehingga untuk satu tokoh wayang Isyanto membuat beberapa karakter. Karakter atau penggambaran air muka wayang disebut wanda. Isyanto menjelaskan penggambaran ini merupakan perwujudan kasat mata dari suasana hati tokoh. 

Tiap Wanda melambangkan karakter atau ekspresi, dan berbeda penggunaanya | dokpri
Tiap Wanda melambangkan karakter atau ekspresi, dan berbeda penggunaanya | dokpri

Munculnya wanda wayang purwa ini didasarkan atas keragaman suasana hati tokoh hubungannya dengan peristiwa di dalam lakon. Untuk keperluan itulah maka dibuat tokoh-tokoh tertentu lebih dari satu, masing-masing dengan gambaran suasana hati tokoh yang berbeda untuk dimainkan sesuai dengan situasinya sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun