Mohon tunggu...
Eko Nurhuda
Eko Nurhuda Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja Serabutan

Peminat sejarah dan penikmat sepak bola. Tulisannya pernah dimuat di Tabloid BOLA, BOLAVaganza, FourFourTwo Indonesia, detikSport, juga Jambi Ekspres, Telusuri.id dan Mojok.co. Sempat pula menelurkan beberapa buku seputar blog-internet. Kini berkecimpung di dunia novel online dan digital self-publishing.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kisah Transpuan Pertama di Jagat Sepak Bola Wanita

18 Oktober 2022   05:05 Diperbarui: 18 Oktober 2022   05:04 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Martine Delaney. FOTO: Peter Mathew/news.com.au

Tak cuma banyak menerima kritik, Delaney juga didukung oleh banyak pihak. Dukungan terbesar tentu saja datang dari klubnya, Clarence United, dan rekan-rekannya satu tim yang membelanya 100%.

Beberapa pihak yang bersimpati pada Delaney juga memberikan dukungan moral saat bertemu transpuan itu di tempat-tempat umum. Sementara Delaney sendiri menyikapi pro-kontra atas kasusnya ini dengan santai.

Senada dengan Shaw, Delaney memakai aturan Komite Olahraga Australia sebagai landasan argumen. Katanya, jika saja dia masih muda dan cukup kuat, dia bahkan sah untuk turun di kelas wanita pada Olimpiade. Jadi, kenapa di liga wanita Tasmania statusnya dipermasalahkan?

Mei 2013, Delaney sempat terkapar di lapangan karena mendapat serangan jantung saat tengah bermain. Kala itu dia membela tim wanita Tilford Zebras. Dalam sebuah pertandingan, Delaney mendadak jatuh dan tak bergerak usai memberi operan yang berujung gol.

"Aku tak bisa mengingat apa-apa. Yang aku tahu hanyalah aku baru saja memberi operan dan gol tercipta, lalu tiba-tiba saja aku terjatuh," kenang Delaney kepada Tasmania Mercury.

Kontan saja pemain kedua tim jadi kelabakan. Salah seorang pemain bernama Kate Chambers, seorang anggota kepolisian, lantas melakukan pertolongan pertama sebelum Delaney dilarikan ke rumah sakit di Hobart.

Delaney masih aktif bermain sepakbola hingga di usia nyaris kepala enam. Di luar lapangan, dia aktif dalam menyuarakan dan mengadvokasi isu-isu transeksual dan transgender di Tasmania dan Australia.

Dalam kegiatan advokasinya tersebut, Delaney pernah berpolemik dengan sebuah gereja yang secara terang-terangan menentang pernikahan sesama jenis. Sebuah isu yang memang pada masa itu sangat sensitif bahkan bagi warga Australia yang berkebudayaan Barat sekalipun.

Usaha-usaha yang dilakukan Delaney membuatnya diganjar penghargaan Honour Roll of Women pada Maret 2021 (sumber). Ini sebuah award yang diberikan kepada sosok manapun di Tasmania yang dianggap memberikan kontribusi luar biasa bagi negara bagian tersebut.

Kontribusi besar apa memangnya? Sejak 2004, Delaney memperjuangkan agar pilihan jenis kelamin pada akta kelahiran di Tasmania menjadi tidak wajib. Opsional saja, terserah mau diisi atau tidak.

Perjuangan Delaney menuai hasil ketika sebuah aturan baru mengenai hal tersebut terbit pada 2019. Inilah yang membuatnya diganjar Honour Roll of Women. Menariknya, Delaney adalah transgender pertama yang mendapatkan penghargaan khusus bagi perempuan tersebut.

Butuh Kepastian

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun