Mohon tunggu...
Eko Nurhuda
Eko Nurhuda Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja Serabutan

Peminat sejarah dan penikmat sepak bola. Tulisannya pernah dimuat di Tabloid BOLA, BOLAVaganza, FourFourTwo Indonesia, detikSport, juga Jambi Ekspres, Telusuri.id dan Mojok.co. Sempat pula menelurkan beberapa buku seputar blog-internet. Kini berkecimpung di dunia novel online dan digital self-publishing.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Apa Kabar Tonnie Cusell, Pemain Naturalisasi yang Sempat "Merajuk" pada PSSI?

12 Agustus 2022   03:30 Diperbarui: 13 Agustus 2022   03:28 4038
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tonnie Cusell dalam pertandingan Indonesia vs Laos di Piala AFF 2012. | Foto: Instagram.com/cuselltonnie

BICARA pemain naturalisasi, trio Belanda yang bergabung jelang pergelaran Piala AFF 2012 wajib kita sebut. Mereka adalah Tonnie Cusell, John van Beukering, dan Raphael Maitimo. Ketiganya dipanggil timnas Indonesia karena situasi PSSI saat itu tengah genting.

Sekadar mengingatkan, sejak awal 2011 sepak bola Indonesia dilanda gonjang-ganjing. Dimulai dari munculnya kompetisi bertajuk Liga Primer Indonesia, diprakarsai oleh sekelompok orang yang kemudian disebut-sebut sebagai Kubu Jenggala.

Dari dualisme liga, lantas ujung-ujungnya terjadi dualisme kepengurusan. Ada PSSI yang kebanyakan diisi nama-nama baru, tetapi di lain pihak mantan pengurus lama mendirikan Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) yang kemudian bertindak selaku federasi tandingan.

Singkat cerita, KPSI yang didukung sebagian besar komponen sepak bola nasional memboikot timnas Indonesia bentukan PSSI. Klub-klub yang masih mau terus berkompetisi di LSI dilarang keras mengirim pemain ke timnas. Demi menyelamatkan periuk nasi, kebanyakan pemain menuruti komando tersebut.

Hanya satu pemain LSI yang berani memberontak dan tetap memenuhi panggilan timnas, yakni striker senior Bambang Pamungkas. Keputusan yang membuat kala itu sempat membuat geger.

Karena para pemain langganan timnas tidak berani memenuhi panggilan PSSI, skuat yang dipersiapkan untuk Piala AFF 2012 terbilang compang-camping. Selain Bepe, hanya ada tiga pemain lain yang memiliki cap lebih dari 10.

Ketiga pemain berpengalaman itu adalah Elie Aiboy (46 caps) yang bermain untuk Semen Padang di kompetisi LPI, lalu Oktovianus Maniani (19 caps, tengah tidak terikat klub mana pun), dan Irfan Bachdim (18 caps, Chonburi FC).

Sementara sisanya bahkan ada yang belum pernah berseragam merah putih sama sekali. Termasuk di antaranya tiga pemain naturalisasi asal Belanda yang digaet demi menambal kekurangan tim.

Pemain Amatir

Trio Cusell-Van Beukering-Maitimo dinaturalisasi untuk memperkuat tiga posisi kunci dalam tim, yakni bek, gelandang, dan penyerang. Pelatih Nil Maizar merasa jasa ketiganya dapat membantu timnas Indonesia yang tengah digerogoti bangsa sendiri dari dalam.

Maitimo adalah pemain belakang jebolan Feyenoord Rotterdam. Di masa remaja dia bermain bersama-sama Robin van Persie, Wesley Sneijder, and Arjen Robben. Adapun Van Beukering striker juga pernah membela Feyenoord, meski mendapat olok-olok sebagai John van Burgerking. 

Cusell sendiri seorang gelandang pengatur serangan dengan segudang pengalaman di Liga Belanda. Saat dinaturalisasi PSSI, statusnya adalah pemain klub amatir Gelders Veenendaalse Voetbal Vereniging (GVVV).

Ya, memang kebanyakan yang pernah Cusell bela adalah tim-tim semenjana, kalau tak mau disebut gurem lagi amatir. Namun demikian PSSI kukuh pada pendirian dan menilai kualitas permainannya masih di atas rata-rata pemain lokal yang tersedia kala itu.

Geng Belanda di timnas Indonesia untuk Piala AFF 2012. FOTO: viva.co.id
Geng Belanda di timnas Indonesia untuk Piala AFF 2012. FOTO: viva.co.id

Cusell dan Van Beukering lebih dahulu merampungkan proses naturalisasi. Berdua mereka menjalani debut bareng dalam laga persahabatan melawan Timor Leste di Stadion GBK Jakarta, 14 November 2012.

Dalam pertandingan yang berkesudahan dengan skor 1-0 tersebut, Cusell turun sebagai starter. Nil Maizar mempercayakan sepupu Stefano Lilipaly ini sebagai pengatur permainan di lapangan tengah.

Entah karena kemampuannya memang oke atau lawan yang dihadapi 'hanya' Timor Leste, Cusell bermain baik pada laga uji coba ini. Peran yang dipercayakan padanya dia emban dengan cukup baik sepanjang laga.

"Saya sangat bahagia. Tentu saya puas dengan hasil ini dan performa saya. Sebenarnya kita bisa lebih banyak gol, karena permainan Timor Leste tidak begitu baik. Mereka hanya punya tinggi badan yang lebih jauh dari kita." Demikian komentar Cusell saat ditanyai wartawan selepas pertandingan.

Penampilan perdana Cusell memang mendapat tanggapan positif. Walau baru sepekan bergabung dengan timnas, dia dinilai telah dapat beradaptasi dengan baik. Penilaian yang membuat Nil Maizar tak ragu-ragu menjadikannya sebagai pilihan utama di Piala AFF 2012.

Direpotkan Laos

Indonesia mengawali perjuangan di Piala AFF 2012 dengan melawan Laos. Cusell bermain sejak menit awal dan sempat memberi kontribusi penting pada tim, termasuk mengawali terjadinya gol penyama kedudukan pada babak pertama.

Laos sendiri merupakan lawan yang sebelum-sebelumnya dapat dengan mudah dikalahkan Indonesia. Namun kali ini situasi timnas berbeda. Para pemain Indonesia yang kebanyakan minim jam terbang di level internasional dapat pelajaran berharga.

Meski tampil lebih mendominasi, gawang Indonesia bobol lebih dahulu pada menit ke-30. Lini pertahanan timnas kocar-kacir mendapat serangan lawan, membuat kiper Endra Prasetya terpaksa menjatuhkan Vilayout Sayyabounsou yang tengah melaju mendekati gawangnya.

Wasit mengusir keluar Endra, sekaligus memberi hadiah penalti bagi Laos. Khampheng Sayavutthi yang jadi algojo sukses menaklukkan kiper pengganti Wahyu Tri Nugroho. Indonesia 0, Laos 1.

Cusell menunjukkan perannya tak lama kemudian. Indonesia nyaris langsung menyamakan kedudukan andai saja bola hasil sepak pojok Cusell yang disundul Maitimo tidak ditepis keluar lapangan oleh kiper Laos.

Pada sepak pojok berikutnya, bola yang dilambungkan Cusell ganti disambut tandukan Bambang. Kiper lawan sudah salah antisipasi, tetapi sayang sundulan Bepe membentur mistar. Beruntung bola pantulan menghampiri Maitimo yang langsung menyundulnya ke gawang.

Laos kembali unggul pada menit ke-80 melalui gol Keoviengphet Liththideth. Indonesia nyaris mendapat malu besar karena hingga pengujung laga masih tertinggal 1-2. Untung saja Vendry Mofu yang baru masuk dapat menyamakan skor tepat di menit akhir.

Cedera Bikin Sengsara

Pertandingan kedua mempertemukan Indonesia dengan Singapura. Menilik pada penampilan buruk melawan Laos, banyak yang memprediksi tim asuhan Nil Maizar bakal tumbang diterkam Tim Singa.

Tambahan lagi, Cusell yang dinilai memegang peran penting di lini tengah harus absen akibat cedera. Terang saja pemain satu ini kecewa berat, sebab partai melawan Singapura memiliki tensi serta gengsi lebih tinggi ketimbang versus Laos.

Prediksi hampir saja menjadi kenyataan. Namun Indonesia terhitung beruntung karena Singapura yang berulang kali mengancam gawang nyatanya tak kunjung mampu mencetak gol. Lebih dari 85 menit pertandingan berlangsung, skor masih 0-0.

Peruntungan Indonesia mencapai klimaks ketika wasit memberi hadiah tendangan bebas tak jauh dari kotak penalti lawan. Andik Vermansyah yang masuk sebagai pemain pengganti menjadi eksekutor.

Setelah mengamati posisi kiper Singapura, Andik melambungkan bola sedemikian rupa sehingga mengecoh si penjaga gawang. Jala gawang Singapura bergetar. Suporter Indonesia di Stadion Nasional Bukit Jalil bersorak sorai. Skor akhir 1-0 bagi Tim Garuda.

Cusell baru kembali tampil di pertandingan melawan Malaysia. Partai pamungkas lagi menentukan karena Indonesia tidak boleh kalah jika ingin melaju ke semifinal. Namun kali ini Cusell masuk lapangan dari bangku cadangan.

Alih-alih meraih poin, Indonesia mati kutu di hadapan tuan rumah. Cusell yang sebelumnya tampil lumayan eksplosif, agaknya masih merasa terganggu oleh cedera yang sempat dia derita. Tuahnya tak lagi terlihat dalam pertandingan ini.

Gol Azamuddin Akil dan Mahali Jasuli di masing-masing babak memenangkan Malaysia. Indonesia harus rela pulang lebih cepat karena hanya mengoleksi 4 poin, kalah bersaing dari Singapura dan Malaysia yang sama-sama mengumpulkan 6 poin.

"Merajuk" dan Balik Kucing

Penampilan di Piala AFF 2012 menjadi satu-satunya catatan Cusell bersama timnas Indonesia. Pertandingan melawan Malaysia pada 1 Desember 2012 merupakan kali terakhir dia berseragam merah dengan garuda di dada.

Setelah itu Cusell tak pernah lagi mendapat panggilan. Maklum saja, situasi sepak bola Indonesia mulai kondusif memasuki 2013. Terjadi rekonsiliasi yang menyebabkan masing-masing pihak, baik PSSI maupun KPSI, bersedia saling berbagi posisi dan peran.

Salah satu buah rekonsiliasi tersebut adalah berakhirnya boikot timnas oleh klub-klub LSI, melengkapi beberapa kesepakatan lain di antara kedua pihak. Para pemain yang bernaung di bawah LSI boleh memenuhi panggilan timnas Indonesia lagi.

Alhasil, Cusell yang mulanya mendapat tempat di lini tengah timnas, tiba-tiba saja punya sederet pesaing serius. Mantan pemain FC Twente itu kalah bersaing dengan gelandang-gelandang lawas yang sebelumnya merupakan langganan timnas. Misalnya saja, Firman Utina dan Ahmad Bustomi.

Dua tahun menunggu dan tak kunjung mendapat panggilan lagi, kesabaran Cusell pupus. Dia 'merajuk' pada PSSI dan memutuskan pensiun dari timnas. Tidak mau lagi dipanggil menjalani training center sebab memilih kembali ke Belanda.

"Breaking News!! Saya akan pensiun dari pertandingan internasional bersama dengan timnas Indonesia. PSSI tidak perlu lagi menelpon saya untuk ikut dalam TC." Demikian cuit Cusell lewat akun Twitter pribadinya kala itu (sumber).

Setibanya di Belanda, Cusell melanjutkan petualangannya sebagai kutu loncat lapangan hijau. Tahun pertama di negara kelahiran, dia bergabung dengan Nieuw Utrecht. Setahun berikutnya Cusell sudah pindah ke Ajax Amateurs, sebelum memutuskan gantung sepatu.

Tidak seperti Van Beukering yang melanjutkan kiprahnya di lapangan hijau sebagai pelatih, tak ada kabar lanjutan dari karier Cusell. Sulit juga melacak berita terbaru mengenai eks pemain bernama lengkap Tonnie Harry Cusell Lilipaly ini di internet.

Satu-satunya yang dapat diintip adalah akun Instagram pribadinya. Agaknya Cusell terus terkenang-kenang pada momen kala dia memperkuat timnas Indonesia.

Pria kelahiran Amsterdam ini banyak sekali mengunggah foto-foto saat dia berlatih dan bertanding sebagai anggota skuat Merah Putih. Ada yang sendirian, ada pula yang bersama-sama dua kompatriotnya sesama pemain naturalisasi dalam satu frame.

Foto: tangkapan layar akun Instragram @cuselltonnie
Foto: tangkapan layar akun Instragram @cuselltonnie

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun