Mohon tunggu...
Bunga Ristyana
Bunga Ristyana Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi prodi S1 PGSD

Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pengaruh Karakteristik Peserta Didik di Sekolah Dasar terhadap Pendidikan

4 Desember 2020   08:37 Diperbarui: 4 Desember 2020   09:14 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Sebelum adanya perkembangan intelektual, perkembangan ingatan pada anak sudah berlangsung sejak usia 2-3 tahun. Hal tersebut disebabkan karena fungsi pengamatan pada anak sudah dapat menerima kesan-kesan yang dibantu oleh perhatiannya yang mampu mengadakan kecaman terhadap kesan yang diterimanya (Maliki, 2016: 58). Keberhasilan masa bersekolah diakhiri dengan masa pueral yang terjadi pada masa akhir sekolah dasar. Menurut Nasution, dkk yang dikutip oleh (Maliki, 2016: 59), karakter pada masa pueral diringkas dalam dua hal, diantaranya: 1) Ditujukan untuk berkuasa, dan 2) Ekstraves atau berorientasi keluar dirinya. Hal tersebut mendorong sang anak untuk melihat keadaan dunia luar dan kemudian mencari teman sebaya untuk menjadikan suau kelompok untuk memperlihatkan kekuasaan atau kekuatan kemenangannya. Masa ini disebut Karpatrick sebagai masa Competitive Socialization yang artinya dalam diri sang anak terdapat dorongan untuk bersaing yang sangat besar dan hal tersebut disalurkan bersama teman-temannya, oleh sebab itu anak-anak pada masa pueral mendapatkan sosialisasi lebih lanjut karena persaingan tersebut.

PENUTUP 

Pentingnnya memahami karakteristik peserta didik bagi seorang pendidik akan mempengaruhi pendidikan dalam proses pembelajaran yang efektif di Sekolah Dasar dan untuk mengatasi berbagai masalah yang terjadi karena lemahnya pendidikan karakter kebangsaan. 

Peserta didik usia sekolah dasar umumnya dibagi menjadi dua fase, yaitu: fase kelas rendah dengan rentang usia dini yaitu kelas satu sampai kelas tiga dan fase kelas tinggi yaitu kelas empat hingga kelas enam. Menurut (Maliki, 2016: 57), usia peserta didik kelas rendah memiliki ciri sifat karakter, yaitu: 

1) Terdapat korelasi positif yang tinggi antara kesehatan pertumbuhan jasmani dengan prestasi sekolah, 2) Terdapat sikap kecenderungan untuk memahami peraturan permainan yang masih tradisional, 3) Cenderung lebih suka memuji diri sendiri, 4)  Senang membanding-bandingkan diri dengan peserta didik lain dimana ia merasa diuntungkan dan dapat meremehkan peserta didik lain tersebut, 5) Senang menyepelekan soal yang tidak dapat diselesaikan karena dianggap tidak penting, 6) Pada masa ini usia 6-8 tahun, anak menginginkan nilai rapor yang baik, tanpa menyadari apakah dirinya layak mendapatkan nilai yang baik atau buruk. Sedangkan usia peserta didik kelas tinggi memiliki ciri sifat karakter, diantaranya: 1) Sudah memiliki minat dalam kehidupan praktis sehari-hari yang konkret, yang dapat menimbulkan kecendurang untuk membanding-bandingkan pekerjaan yang lebih parktis, 2) Lebih realistik, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, serta minat belajar tinggi, 3) Sudah memiliki minat terhadap hal-hal dan mata pelajaran khusus pada saat menjelang akhir masa ini dengan ditandai menonjolnya beberapa faktor, 4) Sampai kisaran umur 11 tahun anak akan membutuhkan guru atau orang dewasa lainnya, 5) Pada masa ini peserta didik senang membentuk kelompok sebaya untuk dapat bermain bersama dan membuat peraturannya sendiri tanpa harus menganut peraturan tradisional. Dalam hal ini dapat ditarik kesimpulan bahwa peserta didik pada usia kelas rendah masih membutuhkan adanya bimbingan atau arahan dalam membedakan antara hal baik dan buruk. Untuk itu perlu adanya pengawasan terhadap peserta didik baik itu disekolah maupun di lingkungan luar. Sedangkan usia peserta didik kelas tinggi sudah dapat mengembangkan pemikiran yang logis dalam memahami sesuatu tetapi masih terbatas pada fakta-fakta perseptual.

DAFTAR PUSTAKA

Maliki. 2016. Bimbingan Konseling di Sekolah Dasar. Jakarta: Prenada Media

Peraturan Presiden No 87 Pasal 2 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter (PPK).

Putri, Dini Palupi.  2018. Pendidikan Karakter Pada Anak Sekolah Dasar di Era Digital. AR-RIAYAH: Jurnal Pendidikan Dasar. Vol. 2(1): 38-39. STAIN Curup-Bengkulu| p ISSN 2580-362X; e ISSN 2580-3611

http://journal.staincurup.ac.id/index.php/JPD

Surya, Anesa. Dkk. 2018. Finding HOTS-Based Mathematical Learning in Elementary School Students. Jurnal Social, Humanities, and Educational Studies (SHEs): Conference Series. Vol. 1(1):31-32. 1st National Seminar on Elementary Education (SNPD 2018). p ISSN 2620-9284; e ISSN 2620-9292

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun