Mohon tunggu...
Bunga Ristyana
Bunga Ristyana Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi prodi S1 PGSD

Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pengaruh Karakteristik Peserta Didik di Sekolah Dasar terhadap Pendidikan

4 Desember 2020   08:37 Diperbarui: 4 Desember 2020   09:14 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

PEMBAHASAN

Pendidikan sekolah dasar adalah dasar yang menentukan akan kemana seorang peserta didik ini melanjutkan ke jenjang selanjutnya. Pentingnnya memahami karakteristik peserta didik bagi seorang pendidik akan mempengaruhi pendidikan dalam proses pembelajaran yang efektif di Sekolah Dasar dan untuk mengatasi berbagai masalah yang terjadi karena lemahnya pendidikan karakter kebangsaan. 

Menurut Piaget yang dikutip oleh (Putri, 2018: 39), anak usia 7-11 tahun telah mengalami tingkat perkembangan Operasional Konkret dimana pada tingkat ini adalah permulaan berpikir secara rasional, yang artinya anak sudah memiliki operasi-operasi yang logis untuk diterapkan pada masalah yang konkret atau dapat dikatakan 

jika anak tersebut menghadapi masalah antara pikiran dan persepsi maka anak tersebut sudah bisa mengambil keputusan secara logis dan buka keputusan perseptual seperti anak pra-operasional. Menurut Nasution (1993) usia masa Sekolah Dasar adalah masa akhir anak-anak yaitu mulai dari usia enam tahun hingga dua belas tahun (Surya, dkk, 2018: 31). Pada usia ini seorang anak akan mengalami perkembangan kognitif, bahasa, dan sosial. Dan dalam masa ini seorang anak akan keluar dari lingkungan pertamanya yaitu keluarga dan memasuki lingkungan kedua yaitu dunia sekolah. Peserta didik sekolah dasar umumnya dibagi menjadi dua fase, yaitu: fase kelas rendah dengan rentang usia dini yaitu kelas satu sampai kelas tiga dan fase kelas tinggi yaitu kelas empat hingga kelas enam.

Pada usia peserta didik kelas rendah peserta didik merupakan peralihan  dari masa anak-anak yang biasanya masih belum terbiasa dengan pendidikan formal, oleh karena itu pembelajaran yang dilaksanakan menggunakan pembelajaran tematik. Di dalam pembelajaran tematik peserta didik dapat belajar sambil bermain dan mempelajari materi yang masih akrab dengan kehidupan sehari-hari, membiasakan dengan kebiasaan baik, pengenalan lingkungan sekolah, serta belajar menanamkan karakter yang baik pada peserta didik (Surya, dkk, 2018: 32). 

Usia peserta didik kelas rendah memiliki ciri sifat karakter, yaitu:

  1.  Terdapat korelasi positif yang tinggi antara kesehatan pertumbuhan jasmani dengan prestasi sekolah, 
  2. Terdapat sikap kecenderungan untuk memahami peraturan permainan yang masih tradisional, 
  3. Cenderung lebih suka memuji diri sendiri, 
  4. Senang membanding-bandingkan diri dengan peserta didik lain dimana ia merasa diuntungkan dan dapat meremehkan peserta didik lain tersebut, 
  5. Senang menyepelekan soal yang tidak dapat diselesaikan karena dianggap tidak penting, 
  6. Pada masa ini usia 6-8 tahun, anak menginginkan nilai rapor yang baik, tanpa menyadari apakah dirinya layak mendapatkan nilai yang baik atau buruk (Maliki, 2016: 57). 

Melihat dari beberapa sifat tersebut, peserta didik pada usia kelas rendah masih membutuhkan adanya bimbingan atau arahan dalam membedakan antara hal baik dan buruk. Untuk itu perlu adanya pengawasan terhadap peserta didik baik itu disekolah maupun di lingkungan luar.

Peserta didik kelas rendah tentu saja memiliki karakter yang berbeda dengan peserta didik kelas tinggi, hal ini dapat diketahui melalui perkembangan proses belajar si anak. Pada peserta didik kelas tinggi sudah dapat mengembangkan ketrampilan kognitifnya seperti dalam hal berpikir dan berkreasi lebih luas (Surya, dkk, 2018: 32). 

Usia peserta didik kelas tinggi memiliki ciri sifat karakter, diantaranya: 

  1. Sudah memiliki minat dalam kehidupan praktis sehari-hari yang konkret, yang dapat menimbulkan kecendurang untuk membanding-bandingkan pekerjaan yang lebih parktis, 
  2. Lebih realistik, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, serta minat belajar tinggi, 
  3. Sudah memiliki minat terhadap hal-hal dan mata pelajaran khusus pada saat menjelang akhir masa ini dengan ditandai menonjolnya beberapa faktor, 
  4. Sampai kisaran umur 11 tahun anak akan membutuhkan guru atau orang dewasa lainnya, 
  5. Pada masa ini peserta didik senang membentuk kelompok sebaya untuk dapat bermain bersama dan membuat peraturannya sendiri tanpa harus menganut peraturan tradisional (Maliki, 2016: 57). 

Berdasarkan uraian tersebut, usia peserta didik kelas tinggi sudah dapat mengembangkan pemikiran yang logis dalam memahami sesuatu tetapi masih terbatas pada fakta-fakta perseptual.

Menurut Dalyono (1997) yang dikutip oleh (Maliki, 2016: 58), perkembangan intelektual meliputi masa anak bersekolah dengan usia 7-12 tahun. Perkembangan intelektual tersebut dimulai pada saat usia Sekolah Dasar yaitu ketika sudah mendapatkan pendidikan dan pengajaran, serta sudah dapat berpikir dan mengambil keputusan secara logis. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun